Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Banalitas Agama dan Pancasila

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Meski radikalisme kerap menggiring orang untuk menghayati agama menurut ajaran awal dan dianggap asli, para pengikut radikalisme sering terjebak dalam banalitas atau pendangkalan agama karena penafsiran keagamaan mereka. Yang hakiki seperti cinta kepada sesama, kebenaran, dan kejujuran serta perbedaan itu indah, hanya menjadi slogan karena jebakan banalitas. Orang pun menjadi tidak waras, bahkan menjadi seperti "orang mabuk" agama.

Banalitas Agama

Menurut Yasraf Amir Piliang, semua ruang atau bidang kehidupan, termasuk agama, sudah dipenuhi berbagai strategi populer yang mendangkalkan kehidupan, termasuk kehidupan beragama. Banalitas agama, misalnya, telah menciptakan ruang-ruang keagamaan yang berbaur dengan budaya populer dan gaya hidup. Banalitas agama cenderung merayakan aspek-aspek artifisial agama dan meminggirkakan yang hakiki dari agama. Agama hanya dihayati kulitnya.

Banalitas seperti itu jelas mudah menggiring orang untuk berpikir sempit. Teks-teks agama yang memihak kepada kemanusiaan, pluralitas atau perbedaaan, justru dipersempit atau ditiadakan. Memedihkan hati, manakala kita merenungkan bahwa di hari-hari ini orang bisa dengan mudah merusak tempat ibadah orang yang beragama atau berkeyakinan lain atau saling bunuh atas nama agama.

Bahkan yang mengerikan, suara-suara bising penuh amarah pada umat beragama atau berkeyakinan lain, kerap disuarakan justru oleh para tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan. Pesan kebaikan bahwa kita semua sesungguhnya saudara dalam satu kemanusiaan yang sama, jarang terdengarkan lagi. Agama justru diselewengkan lewat penafsiran banal sehingga menjadi sumber perpecahan. Bukan rahmat Allah yang dibagikan, tetapi kekerasan, anarkisme, intoleransi dan laknat bagi sesama (meminjam istilah Ketua Umum PBNU KH Agil Siradj).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top