Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 28 Jan 2020, 01:00 WIB

Bahan Perekat Berbasis Makanan yang Kuat dan Aman

Foto: ist

Anda mungkin tidak bisa membuat lem dari sandwich ham, akan tetapi sangat mungkin bagi Anda untuk bisa menggunakan komponen makanan tersebut dan membuat bahan perekat yang kuat dari komponen makanan tersebut.

Teknologi bahan perekat yang kini sedang dikembangkan para ilmuan, sebagian besar justru terinspirasi dari lingkungan sekitar, mulai dari dapur hingga lautan. Memanfaatkan komponen dalam makanan telah menjadi pemikiran penting di balik teknologi yang dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Purdue. Mereka mengambil inspirasi dari dapur dan lautan untuk menciptakan lem yang kuat untuk berbagai keperluan. Tidak hanya kemasan malah sampai pada keperluan furnitur.

Tim ilmuan ini kemudian menjelaskan pekerjaan mereka dalam makanan ilmiah yang diterbitkan dalam Advanced Sustainable Systems akhir tahun lalu.

"Perekat digunakan di hampir setiap produk konsumen yang kami sentuh setiap harinya," kata Gudrun Schmidt yang terlibat dalam riset ini. Schmidt merupakan seorang profesor praktik di Purdue's College of Science, ia bertugas untuk membantu memimpin tim peneliti ini.

"Kami ingin meninggalkan planet ini menjadi tempat yang lebih baik untuk generasi mendatang. Ternyata menciptakan perekat baru adalah salah satu cara kami agar keinginan kami bisa terwujud," kata Schmidt.

Schmidt menjelaskan hampir semua lem yang digunakan dalam perangkat elektronik maupun dalam produk konsumen lainnya merupakan turunan dari minyak bumi, bersifat permanen dan seringkali beracun.

Tim Purdue memilih senyawa dalam makanan, seperti kacang-kacangan, buahbuahan dan tanaman, yang semuanya mungkin memiliki chemistry yang mirip dengan perekat yang terlihat pada kerang yang menempel pada batu. Dalam tim tersebut, termasuk di dalamnya adalah Jonathan Wilker, seorang profesor di Purdue di bidang kimia dan teknik bahan.

Ia selama ini mempelajari kerang dan tiram untuk membuat perekat yang didasarkan pada bagaimana kerang-kerang itu memiliki kemampuan alami untuk menempel pada batu.

"Kami telah menciptakan perekat berperforma tinggi yang tidak beracun dan mudah terurai," kata Schmidt. "Kami menemukan bahwa beberapa kombinasi protein zein dan asam tanat dapat direaksikan bersama untuk menghasilkan perekat berperforma tinggi yang bisa menjadi alternatif untuk karsinogenik formaldehida yang digunakan dalam lem yang menahan banyak furnitur dan barang-barang rumah tangga lainnya secara bersamaan.

Ini akan menjadi manfaat kesehatan yang besar jika kita bisa beralih ke perekat berbasis bio atau bahan makanan," terang Schmidt. Aplikasi potensial lainnya untuk perekat tersebut termasuk diantaranya adalah sebagai perekat untuk kemasan kardus, kosmetik dan bahan konstruksi seperti kayu lapis. nik/dariberbagaisumber/R-2

Redaktur:

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.