RSIA Bunda Jakarta Perkuat Layanan Perawatan Bayi Prematur
Pada narasumber berfoto usai diskusi menyambut World Prematurity Day di di RSIA Bunda Jakarta pada hari Rabu (20/11). RSIA Bunda Jakarta juga didukung dengan Layanan Tumbuh Kembang Anak menawarkan layanan komprehensif untuk bayi prematur.
Foto: istimewaJAKARTA - Indonesia saat ini menduduki peringkat kelima tertinggi di dunia untuk persalinan bayi prematur. Angkanya mencapai 657.700 kasus per tahun dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi tiap tahun di negeri ini.
“Berkaca pada kondisi tersebut, RSIA Bunda Jakarta sebagai pusat rujukan nasional untuk ibu dan anak, terus memperkuat layanan kesehatan yang memberi perawatan komprehensif dan holistik untuk bayi prematur,” kata Hospital Director RSIA Bunda Jakarta, dr. Imelda Rachmawati, MARS, FISQua, melalui siaran pers pada hari Rabu (20/11).
Selain itu, bertepatan dengan World Prematurity Day (Hari Prematuritas Sedunia) yang diperingati setiap 17 November, RSIA Bunda Jakarta juga melakukan edukasi terkait pentingnya penanganan yang tepat untuk bayi prematur hingga pemantauan tumbuh kembangnya ke depan.
Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, dr. I.G.A.N. Partiwi, Sp.A, MARS atau yang akrab disapa dr. Tiwi mengatakan, bayi prematur sering kali memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dan memerlukan penanganan medis yang lebih intensif dan terarah. Keberhasilan perawatan bayi prematur sangat bergantung pada intervensi medis yang tepat waktu, termasuk pemantauan fungsi organ vital dan pertumbuhan fisik yang berkelanjutan.
“Setiap tahap dalam perkembangan bayi prematur, dari perawatan di NICU hingga pemantauan tumbuh kembang, harus dilakukan dengan pendekatan medis yang cermat dan multidisipliner untuk memastikan mereka dapat tumbuh dengan optimal dan mengurangi potensi gangguan jangka panjang," paparnya.
Untuk memberi perawatan kesehatan terbaik bagi bayi prematur, RSIA Bunda Jakarta memiliki Neonatology Intensive Care Unit (NICU). Alat ini dirancang khusus untuk merawat bayi prematur dengan kebutuhan medis kompleks.
Salah satu fasilitas utama di NICU RSIA Bunda Jakarta adalah Family Integrated Care for Premature Babies (FICare) yang memberi perawatan berbasis keluarga. Cara ini memungkinkan orang tua untuk terlibat langsung dalam proses perawatan dan pemulihan bayi secara lebih efektif.
“Bayi-bayi yang lahir prematur, sebagian besar masuk ke NICU. Mereka terpisah dari orangtua dalam hal ini ibu, yang seharusnya sejak awal merawat bayi dan memberi ASI secara langsung. Program FICare di RSIA Bunda dikembangkan untuk menjembatani hal tersebut. Orangtua dapat ikut merawat bayi mereka yang ada di NICU, dengan panduan tenaga medis. Sehingga hal-hal dasar yang dibutuhkan bayi untuk bertahan, dan bertumbuh tetap didapatkannya,” pungkas dr. Tiwi.
Membangun Kesadaran
Bertepatan dengan World Prematurity Day (Hari Prematuritas Sedunia) yang diperingati setiap 17 November, RSIA Bunda Jakarta juga menyelenggarakan serangkaian edukasi yang bertujuan menekankan pentingnya penanganan yang tepat untuk bayi prematur hingga pemantauan tumbuh kembangnya ke depan. Acara ini juga menjadi wujud nyata dedikasi RSIA Bunda Jakarta dalam memberi dukungan kepada keluarga yang berjuang menghadapi tantangan prematuritas.
Rangkaian acara ini menghadirkan sejumlah dokter spesialis anak RSIA Bunda Jakarta yang ahli di bidangnya serta memiliki pengalaman mumpuni dalam perawatan bayi prematur. Salah satu rangkaian acara ini juga diselenggarakan dalam bentuk diskusi bersama para jurnalis.
Diskusi menghadirkan jajaran dokter spesialis anak RSIA Bunda Jakarta termasuk Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), yang menguraikan tahapan tumbuh kembang bayi prematur dan bagaimana menghadapinya agar perkembangan anak optimal; Dr. dr. Adhi Teguh Perma Iskandar, Sp.A, Subsp. Neo., yang menguraikan tentang sistem pernapasan bayi prematur yang belum sempurna, yang menyebabkan kesulitan menyusu pada awal kelahirannya,
Narasumber lainnya adalah Dr. dr. Luh K. Wahyuni, Sp.KFR, Subsp. Ped., yang menjelaskan perkembangan oromotor bayi prematur dan pentingnya peran mulut sebagai organ penghubung dengan lingkungan; Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), yang mengupas tentang kondisi sistem pencernaan bayi prematur dan kemungkinan alergi yang dapat terjadi.
Dr. Achmad Rafli, Sp.A (K), yang menjelaskan tentang kondisi neurologi bayi prematur dan cara mendukung perkembangan otak mereka. Melalui edukasi ini, para orang tua diharapkan dapat memahami lebih baik tentang tantangan yang dihadapi bayi prematur serta cara penanganan yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
Selain itu, guna memastikan tumbuh kembang anak yang lahir prematur optimal, RSIA Bunda Jakarta juga didukung dengan Layanan Tumbuh Kembang Anak yang komprehensif ditambah dengan Layanan Rehabilitasi Anak. Rumah sakit ini memiliki 4 Dokter Anak Subspesialis dengan berbagai keahlian, mulai dari bidang neonatologi, pulmonologi, kardiologi, hingga endokrinologi.
Layanan unggulan dan berbagai spesialisasi ini memungkinkan pendekatan medis yang holistik untuk memantau tumbuh kembang bayi prematur secara menyeluruh, memastikan setiap aspek kesehatan bayi, mulai dari perkembangan fisik hingga kognitif dapat ditangani dengan optimal.
“Salah satunya seperti Layanan Rehabilitasi Anak yang dikelola oleh Dokter Anak Subspesialis Tumbuh Kembang serta Dokter Subspesialis Rehabilitasi Medik Anak dimana layanan ini dirancang untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh,” kata Imelda
Ia menuturkan idealnya, kelahiran prematur harus dicegah. Namun jika tidak dapat dihindari dan terjadi, inilah saatnya kita bekerja sama membantu bayi yang baru lahir itu untuk bertahan, dan menjadi baik. Oleh karena itu, sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk ibu dan anak, RSIA Bunda Jakarta memiliki komitmen yang kuat untuk memberi perawatan terbaik bagi bayi prematur.
“Dengan dukungan jajaran dokter spesialis, subspesialis, dan fasilitas unggulan seperti NICU, kami berharap dapat membantu bayi prematur tumbuh dengan sehat dan optimal, serta memberi harapan yang lebih baik bagi setiap keluarga yang kami rawat,” tuturnya.
Pentingnya Skrining Dini
Kelahiran bayi prematur memerlukan perhatian khusus, terutama terkait risiko gangguan tumbuh kembang. Deteksi dini terhadap masalah kesehatan seperti gangguan metabolik atau kelainan genetik memungkinkan intervensi cepat yang mendukung perkembangan fisik dan kognitif bayi.
“Skrining dini adalah kunci untuk memberi peluang terbaik bagi bayi prematur agar tumbuh sehat dan optimal. Kami berkomitmen untuk memastikan setiap bayi yang lahir, terutama yang prematur, mendapatkan perhatian medis yang komprehensif sejak hari pertama. Salah satunya melalui layanan Newborn Screening yang memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi masalah kesehatan. Karena kami yakin setiap bayi yang lahir di Indonesia, haruslah mendapatkan kesempatan yang sama,” jelas dr. Imelda.
Sementara itu, Chief of Medical, Nursing, and Quality Officer PT Bundamedik Tbk, dr. Elizabeth, mengatakan, pihaknya percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses terhadap perawatan kesehatan terbaik sebagai fondasi untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, BMHS terus berinvestasi dalam pengembangan layanan kesehatan yang unggul dan inovatif, termasuk dalam perawatan bayi prematur.
“Dengan pendekatan yang holistik, kami berupaya untuk mendukung generasi Indonesia yang sehat, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berkontribusi untuk mewujudkan Generasi Emas 2045,” ungkapnya.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu