Bahan Bakar dari Sampah Dinilai Ramah Lingkungan dan Ekonomis
Foto : ANTARA/Arif Prada
Seorang warga sedang menukarkan limbah minyak bekas di Bank Sampah Gunung Emas Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/8/2023).
JAKARTA - Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) Bagong Suyoto menilai pengolahan sampah menjadi bahan bakar (Refuse Derived Fuel/RDF) merupakan upaya yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
"Penjabat (Pj) Gubernur memunculkan era baru pengelolaan sampah di DKI Jakarta, yakni menjadikan bahan bakar alternatif atau RDF, bernilai ekonomis sekaligus ramah lingkungan," kata Bagong saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/8).
Teknologi itu untuk menghadapi situasi krisis klimaks pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Bagong menyebutkan, langkah Pj Gubernur HeruBudi Hartonomembangun RDF dengan skala besar, yakni berkapasitas 2.000 ton per hari perlu mendapat dukungan publik.
Sistem pengolahan sampah yang sebelumnya, yakni "Intermediate Treatment Facility" (ITF), menurut Bagong, dampak pencemarannya terlalu berisiko.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya