Jumat, 14 Mar 2025, 14:27 WIB

Awan pun Diterjang demi Menyelamatkan Jakarta

Banjir

Foto: Ist

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengendalikan intensitas hujan tidak mudah dilakukan karena petugas gabungan yang terbang menggunakan pesawat juga mempertaruhkan keselamatan diri mereka.

"Mereka terbang menggunakan pesawat masuk ke dalam gerombolan awan, atau dapat dikatakan menabrak awan penghujan itu di ketinggian 5.000-8.000 atau lebih di udara. Tentu ketika mendapat tugas untuk operasi mereka juga harap-harap cemas, ya," kata dia dalam konferensi pers Prediksi Musim Kemarau 2025 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis.

Dalam setiap operasi modifikasi cuaca dengan menaburkan garam (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) menggunakan pesawat itu melibatkan petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, TNI Angkatan Udara, dan juga melibatkan lembaga penyedia transportasi udara swasta.

Dwikorita menegaskan bahwa BMKG selain mengedepankan akurasi dalam menganalisa lokasi penyemaian, faktor keselamatan bagi tim yang bertugas, termasuk yang berada di pesawat untuk menaburkan garam juga dipertimbangkan sedemikian rupa demi mengurangi risiko.

Namun, kata dia, ada banyak faktor dinamika atmosfer yang menjadi tantangan tim di lapangan. Salah satunya angin sirkulasi siklonik yang mempengaruhi keberhasilan operasi modifikasi cuaca tersebut. Dengan begitu dukungan semua pihak terkait khususnya dari masyarakat sangat diperlukan.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DTC Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menyatakan bahwa saat ini masih melangsungkan operasi modifikasi cuaca bersama BNPB, TNI Angkatan Udara untuk mengendalikan intensitas hujan Jakarta dan Jawa Barat.

Operasi modifikasi cuaca ini adalah operasi tahap kedua yang diagendakan berlangsung 11 - 20 Maret bersama Pemerintah Provinsi Jakarta dan Jawa Barat. Ini untuk mengendalikan intensitas hujan dan mempercepat pemulihan dampak banjir.

Sebanyak tiga unit pesawat disiapkan untuk penerbangan ini. Koordinasi penerbangan dilakukan dari dua pos yaitu di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dan Lanud Husein Sastranegara, Jawa Barat.

Prakiraan cuaca dari BMKG yang masih mendeteksi ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tanggal 10-18 Maret menjadi dasar pertimbangan operasi modifikasi cuaca.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan: