Awal Kembangkitan Kembali Pasar Barang Antik
Festival Barang Antik I Beberapa pembeli sedang memperhatikan koleksi kepala wayang Potehi di Festival Jogjakarta Tempoe Doeloe #2 di Mal Malioboro, Yogyakarta, akhir pekan lalu
Hal tersebut diamini pemilik Sawo Kecik Galery, Bayusaba Djatmiko dari Jogja yang fokus menjual koleksi keramik dan alat makan kuno. Menurutnya, saat ini koleksi 1800-1900an awal mulai bisa keluar dari gudangnya setelah 2 tahun ini justru hanya terus menambah koleksi barang daganannya.
Ramai Diburu
Gita Novandi, spesialis dokumen tua dan uang kuno, mengatakan pasar gelap dokumen tua di pasar dunia melonjak tinggi dengan lakunya beberapa koleksi dokumen tua Indonesia hingga 5 miliar rupiah. Dia mencontohkan dokumen tersebut seperi surat nikah Soekarno dengan Fatmawati dan dokumen terkait tokoh-tokoh besar lainnya.
"Gairah pada sejarah dan arkeologi mulai bergeliat. Makanya koleksi benda-bendanya juga ramai diburu," katanya.
Tanri Karebet pemilik Karebet Craft dari Boyolali, Jateng mengatakan untuk pasar mainan anak, musik, dan buku yang menjadi spesialisasinya, saat ini masih stagnan. YK/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya