
Australia dan Papua Nugini Sepakati Perjanjian Pertahanan
Perdana Menteri Australia dan Papua Nugini setelah menandatangani perjanjian baru untuk meningkatkan hubungan pada Desember 2023.
Foto: AFPSYDNEY - Australia mengatakan, Kamis (20/2), pihaknya akan membuat perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini, memperkuat hubungan dengan negara Pasifik yang terus-menerus didekati oleh Tiongkok.
Negara-negara Pasifik yang secara historis dekat tersebut mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka berkomitmen untuk merundingkan perjanjian tersebut guna memperdalam integrasi pasukan mereka dan mempermudah pemberian dukungan keamanan.
"Ini akan memungkinkan kedua angkatan pertahanan kita untuk berjalan di jalur peningkatan integrasi dan peningkatan interoperabilitas," kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
"Kita hidup di dunia yang semakin kompleks secara strategis," ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers bersama mitranya dari Papua Nugini.
"Sangat penting bagi kami untuk bekerja sama dengan sahabat terdekat, tetapi dalam kasus ini, kami bekerja sama dengan keluarga dan begitulah cara kami memandang hubungan kami dengan Papua Nugini."
Hanya sedikit rincian yang diberikan tentang perjanjian masa depan, yang akan dibangun di atas perjanjian keamanan menyeluruh yang ditandatangani antara kedua negara pada tahun 2023.
Menteri Pertahanan Papua Nugini Billy Joseph mengatakan perjanjian itu penting "mengingat geopolitik dan semua persaingan berbeda yang sedang berlangsung".
"Kami telah secara sadar membuat keputusan untuk memilih siapa yang akan menjadi teman kami sejauh menyangkut masalah keamanan," katanya.
Papua Nugini memiliki banyak teman, namun menganggap Australia sebagai "sangat dekat", kata Joseph.
Terletak kurang dari 200 kilometer (124 mil) dari perbatasan paling utara Australia, Papua Nugini adalah negara bagian terbesar dan terpadat di Melanesia.
Australia telah menandatangani perjanjian keamanan, menyalurkan dana bantuan dan meningkatkan kunjungan diplomatik untuk memperkuat pengaruhnya di Pasifik Selatan, sementara Tiongkok memperbarui upayanya untuk merayu negara-negara kepulauan di kawasan tersebut.
Selama dekade terakhir, Tiongkok telah mengucurkan miliaran dolar kepada negara-negara Pasifik, mendanai rumah sakit, stadion olahraga, jalan raya, dan pekerjaan umum lainnya.
Pendekatan ini tampaknya membuahkan hasil. Kepulauan Solomon, Kiribati, dan Nauru telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir demi Tiongkok.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Grossi: IAEA akan Lebih Sering Pantau Air Olahan dari PLTN Fukushima
-
BPOM Ungkap Dua Modus Baru Penyebaran Kosmetik Ilegal
-
Amazon MGM Kuasai Penuh 007, Potensi Semesta James Bond Diperluas Terbuka
-
Dokter: Penyebab Pusing Setelah Bangun Tidur Sepanjang Malam karena Waktu yang Salah
-
Dicoding Connect 2025 Indonesia Tech Education Outlook