Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 20 Feb 2025, 01:00 WIB

Asteroid ‘Penghancur Kota” Berpeluang 3,1 Persen Menghantam Bumi

Teleskop Magdalena Ridge 2,4m/Institut Teknologi New Mexico/RyanI

Foto: AFP/NASA

WASHINGTON - Menurut data National Aeronautics and Space Administration (NASA), yang merupakan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat, yang dirilis pada Selasa (18/2), sebuah asteroid berukuran besar, yang dijuluki sebagai ‘penghancur kota’, memiliki peluang 3,1 persen untuk menabrak bumi pada tahun 2032. Asteroid ini masuk dalam kategori Potentially Hazardous Asteroid (PHA), yang berarti memiliki ukuran dan lintasan yang cukup berisiko jika bertabrakan dengan planet kita.

Dikutip dari Surat kabar The Straits Times, meskipun probabilitas 3,1 persen terdengar kecil, angka ini masih cukup signifikan dalam skala astronomi. NASA dan lembaga pemantau asteroid lainnya terus melakukan pengamatan dan perhitungan untuk memperkirakan jalur orbit asteroid dengan lebih akurat. Teknologi deteksi canggih, termasuk teleskop luar angkasa dan radar berbasis darat, digunakan untuk melacak pergerakan objek luar angkasa yang dikenal sebagai 2024 YR4.

“Saya tidak panik,” kata Bruce Betts, kepala ilmuwan organisasi nirlaba The Planetary Society.

"Tentu saja, saat Anda melihat persentasenya meningkat, Anda tidak merasa senang dan gembira," tambahnya, tetapi menjelaskan bahwa seiring para astronom mengumpulkan lebih banyak data, kemungkinannya kemungkinan akan meningkat sebelum turun dengan cepat ke nol.

2024 YR4 pertama kali terdeteksi pada 27 Desember 2024 oleh Observatorium El Sauce di Chile.

Para astronom memperkirakan ukurannya selebar 40 meter hingga 90 meter, berdasarkan tingkat kecerahannya. Analisis tanda cahayanya menunjukkan bahwa asteroid ini memiliki komposisi yang cukup umum, bukan asteroid langka yang kaya akan logam.

Jaringan Peringatan Asteroid Internasional atau International Asteroid Warning Network (IAWN), sebuah kolaborasi pertahanan planet di seluruh dunia, pada 29 Januari mengeluarkan memo peringatan setelah probabilitas dampaknya melampaui 1 persen. Sejak saat itu, angkanya berfluktuasi tetapi terus meningkat.

Perhitungan terbaru NASA memperkirakan kemungkinan dampak sebesar 3,1 persen, dengan tanggal potensial dampak Bumi pada 22 Desember 2032.

Pengamatan Teleskop Webb 

"Ini adalah peristiwa yang sangat, sangat langka," katanya tetapi menambahkan "Ini bukan krisis pada saat ini. Ini bukan pembunuh dinosaurus. Ini bukan pembunuh planet. Ini, paling parah, berbahaya bagi sebuah kota."

Data dari teleskop Webb, sebuah observatorium luar angkasa terkuat saat ini akan menjadi kunci untuk lebih memahami lintasannya, kata Betts dari The Planetary Society.

"Webb mampu melihat benda-benda yang sangat, sangat redup," katanya, yang merupakan kunci karena orbit asteroid saat ini mengarah ke Jupiter, dan pendekatan terdekat berikutnya baru akan terjadi pada tahun 2028."

Tidak seperti asteroid selebar 10 kilometer yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, 2024 YR4 tergolong sebagai “pembunuh kota” – bukan bencana global, tetapi masih mampu menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Potensi kehancurannya bukan disebabkan oleh ukurannya, tetapi lebih karena kecepatannya yang bisa mencapai hampir 64.000 10 kilometer/jam jika menghantam.

Jika memasuki atmosfer Bumi, skenario yang paling mungkin adalah ledakan udara, artinya bom tersebut akan meledak di udara dengan kekuatan sekitar delapan megaton TNTatau setara lebih dari 500 kali kekuatan bom Hiroshima.

Meskipun ancaman ini masih bersifat teoretis, para ilmuwan menegaskan bahwa pemantauan dan kesiapsiagaan adalah langkah terbaik untuk menghadapi kemungkinan tabrakan asteroid di masa depan.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.