Asean Didesak "Hukum" Junta
Protes Junta I Sejumlah aktivis yang ikut serta dalam aksi protes menentang eksekusi aktivis prodemokrasi oleh junta di Myanmar, berunjuk rasa di luar United Nations University di Tokyo, Jepang, pada Selasa (26/7) lalu. Desakan terhadap Asean untuk “menghukum” junta dalam menanggapi eksekusi itu saat ini makin menguat.
Pada pernyataannya Rabu (27/7) lalu, Menlu Retnomenegaskan bahwa eksekusi telah menghambat konsensus lima poin yang disepakati pada April 2021, menyusul kritik atas kurangnya kecaman dari Indonesia terhadap tindakan junta.
"Presiden Indonesia menyatakan kekecewaannya karena tidak ada kemajuan dalam implementasi (konsensus)," kata Menlu Retno dalam konferensi pers. "(Oleh karena itu) saya sudah mengusulkan agar pertemuan tingkat menteri Asean pada awal Agustus di Phnom Penh, secara khusus membahas perkembangan terakhir," imbuh dia.
Pendapat Analis
Namun para analis politik di kawasan itu mengatakan, Asean, yang bekerja berdasarkan konsensus, perlu untuk menindaklanjuti kecaman keras itu dengan aksi yang lebih nyata terhadap Myanmar yang telah melanggar konsensus lima poin, dimana salah satunya adalah mengakhiri kekerasan pascakudeta di negara itu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya