Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Malaysia: Asean Perlu Mengkaji Kembali Prinsip Non-Intervensi

AS Usulkan Strategi Hadapi Junta

Foto : Singapore’s Ministry of Foreign Affairs

Penasihat AS l Penasihat di Kementerian Luar Negeri AS, Derek Chollet (kiri), saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singa­pura, Vivian Balakrishnan, di Singapura, pada Rabu (20/10). Chollet berada di Singapura untuk membahas krisis di Myanmar.

A   A   A   Pengaturan Font

Desakan Malaysia

Sementara itu Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, pada Kamis mengatakan bahwa untuk mengatasi krisis di Myanmar, Asean harus memikirkan kembali prinsip yang dianutnya selama puluhan tahun untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara anggotanya.

Pernyataan Menlu Saifuddin itu dilontarkan setelah Asean pekan lalu membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu tidak mengundang pemimpin negara anggota, dalam hal ini junta militer Myanmar ke pertemuan puncak yang akan datang dengan alasannya bahwa junta tidak menunjukkan kemajuan dalam rencana perdamaian yang disepakati dengan Asean pada April di Jakarta.

"Asean harus mengkaji ulang kebijakan non-interferensi mengingat kondisi yang memburuk di Myanmar saat ini," ucap Menlu Saifuddin.

Lebih lanjut Menlu Saifuddin mengatakan bahwa prinsip non-interferensi telah berkontribusi pada ketidakmampuan Asean untuk membuat keputusan yang efektif dengan cepat. AFP/RFA/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top