Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Malaysia: Asean Perlu Mengkaji Kembali Prinsip Non-Intervensi

AS Usulkan Strategi Hadapi Junta

Foto : Singapore’s Ministry of Foreign Affairs

Penasihat AS l Penasihat di Kementerian Luar Negeri AS, Derek Chollet (kiri), saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singa­pura, Vivian Balakrishnan, di Singapura, pada Rabu (20/10). Chollet berada di Singapura untuk membahas krisis di Myanmar.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat mengunjungi Singapura, lewat cuitannya di media sosial, Chollet mengatakan dirinya telah mengadakan pertemuan yang produktif dengan pejabat Otoritas Moneter Singapura. "Kami membahas cara untuk membatasi akses rezim militer Myanmar ke aset keuangan luar negeri," kata dia.

Menurut laporan The Myanmar Times pada 2019, Singapura telah menyalip Tiongkok sebagai negara investor terbesar di Myanmar. "Dari Oktober 2018 hingga Februari 2019, Singapura menginvestasikan 20,6 miliar dollar AS di sana," menurut lembaga pemerintah bernama Enterprise Singapore.

Sebelumnya AS bersama dengan Inggris dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat militer Myanmar dan perusahaan milik negara tersebut, termasuk yang berurusan dengan bisnis kayu dan permata yang menguntungkan. Bisnis kayu dan permata selama ini dianggap sebagai sumber aliran pendapatan bagi pihak militer Myanmar.

Tetapi para aktivis menyatakan sanksi itu belum cukup karena tidak mencakup sanksi bagi perusahaan minyak dan gas AS dan Prancis yang beroperasi di Myanmar, yang memungkinkan militer mempertahankan sumber pendapatan mata uang asing terbesarnya.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top