Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pelanggaran HAM I Kemampuan Militer Afganistan Semakin Diragukan

AS Tuduh Taliban Membantai Warga Sipil

Foto : Mohammad Aref Karimi/Al Jazeera

Pejuang Lokal l Angkatan Bersenjata Nasional Afganistan dibantu kelompok-kelompok pejuang relawan setempat terus bertempur melawan Taliban di provinsi Herat, dekat Kandahara, Minggu (1/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Ada krisis yang berkembang di Afganistan. Banyak pertempuran, pemadaman listrik, dan jaringan telekomunikasi mati. Tidak ada obat-obatan karena apotek tutup.

KABUL - Taliban dituduh telah membantai puluhan warga sipil untuk balas dendam. Pembunuhan ini bisa menjadi kejahatan perang. Demikian pernyataan bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di media sosial, Selasa (3/8).

Semenara itu, militer Afghanistan dilaporkan tengah berjuang untuk mempertahankan kota besar pertama agar tidak jatuh ke tangan Taliban. Kelompok Taliban membantai warga sipil di Kandahar yang ditinggalkan pasukan Inggris dan AS karena ditarik kembali ke negara masing-masing.

"Pemimpin Taliban harus bertanggung jawab atas kejahatan para pejuang mereka. Jika tidak dapat mengendalikan pejuang Anda sekarang, tidak akan disertakan dalam urusan pemerintahan nanti," tambah pernyataan tersebut. Sedangkan, anggota tim perunding Taliban yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa cuitan yang berisi tuduhan itu "laporan tidak berdasar."

Kecaman diplomatik AS dan Inggris datang setelah Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan juga mengatakan bahwa para pejuang Taliban terlibat dalam pembunuhan balas dendam di Spin Boldak.

"Setelah mengambil alih distrik Spin Boldak, Taliban mengejar dan mengidentifikasi pejabat pemerintah dulu dan sekarang. Mereka lalu membunuhi orang-orang yang tidak memiliki peran tempur dalam konflik tersebut," lanjut Komnas. Diperkirakan setidaknya 40 orang telah dibunuh Taliban.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top