
AS Setujui Penjualan Roket Berpemandu Laser ke Arab Saudi
Sistem Senjata Pembunuh Presisi Canggih merupakan pilihan hemat biaya untuk menembak jatuh drone kecil bersenjata berbiaya rendah.
Foto: IstimewaWASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat baru-baru ini menyetujui penjualan pertama sistem senjata pembunuh presisi canggih ke Arab Saudi dengan perkiraan biaya 100 juta dolar AS.
Dari Al Jazeera, Sistem Senjata Pembunuh Presisi Canggih (Advanced Precision Kill Weapon System/APKWS) yang disetujui untuk dijual ke Arab Saudi adalah roket berpemandu laser yang dapat menyerang target udara dan permukaan, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Kerajaan Arab Saudi untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, serta memberinya kemampuan untuk menyerang target secara tepat dengan risiko kerusakan tambahan yang jauh lebih rendah daripada sistem rudal berpemandu lainnya," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Harga senjata tersebut sekitar 22.000 dolar AS, menjadikannya pilihan yang hemat biaya untuk menembak jatuh drone bersenjata kecil berbiaya rendah seperti yang digunakan oleh pemberontak Houthi Yaman.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan 2.000 APKWS dan peralatan serta pelatihan terkait pada hari Kamis.
“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan negara mitra yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Kawasan Teluk,” kata Pentagon.
Meskipun telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai. Kontraktor utama untuk penjualan tersebut adalah BAE Systems, kata Pentagon.
Penjualan potensial itu terjadi saat AS melanjutkan gelombang serangan terhadap target-target Houthi di Yaman, yang dimulai Sabtu lalu, menewaskan sedikitnya 31 orang dalam operasi terbesar sejak Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Ini Kronologi Kecelakaan Bus yang Menewaskan 6 WNI Jemaah Umrah di Saudi
-
Alisson Pulang Lebih Cepat dari Timnas Brasil karena Dugaan Gegar Otak
-
Film Horor-Religi "Qodrat 2" Bakal Tayang di Bioskop Saat Lebaran
-
Jelang Lebaran, Emas Antam dan Galery24 Merangkak Naik, Emas UBS Turun
-
Startup AI Perplexity Nyatakan Minat Beli TikTok