
Trump Desak “The Fed” Pangkas Suku Bunga
The Federal Reserve System (The Fed)
Foto: istimewaWASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (19/3), mendesak Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga guna membantu mengimbangi dampak tarifnya, memperbarui ketidaksetujuannya dengan pengambilan keputusan bank sentral.
"Lakukan hal yang benar," tuntut Trump dalam unggahan Rabu malam di situs Truth Social miliknya, beberapa jam setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, sembari mengurangi perkiraan pertumbuhan dan menaikkan prospek inflasi.
Dikutip dari kantor berita AFP, Federal Reserve telah merencanakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, tetapi ketua Jerome Powell mencatat bahwa ketidakpastian saat ini luar biasa tinggi dan inflasi terus meningkat.
Banyak ekonom telah memperingatkan bahwa tarif - yang ditanggapi dengan pembalasan perdagangan oleh beberapa negara - berpotensi membawa ekonomi AS dan negara-negara lain ke dalam resesi.
Trump telah mengakui bahwa perekonomian mungkin akan mengalami "sedikit gangguan" seiring dengan rencana pungutan pajaknya, namun Amerika berada di ambang zaman keemasan.
Dalam pesan hari Rabu, ia kembali menekankan bahwa tanggal 2 April, ketika ia berencana untuk memberlakukan tarif timbal balik yang dirancang untuk mengatur ulang perdagangan global, akan menjadi "hari pembebasan" bagi ekonomi AS.
Namun dia ingin suku bunga AS juga turun.
"The Fed akan JAUH lebih baik jika MEMOTONG SUKU BUNGA karena tarif AS mulai bertransisi (melunak!) ke dalam perekonomian," tulis dia.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump telah berulang kali menyatakan ketidaksetujuannya dengan keputusan suku bunga The Fed, mendesak suku bunga diturunkan untuk meningkatkan perekonomian.
Dan sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump telah meningkatkan pungutan terhadap mitra dagang utama termasuk Tiongkok, Kanada, dan Meksiko - hanya untuk mencabut beberapa dari pungutan tersebut - dan mengancam akan mengenakan tindakan timbal balik pada negara lain.
Banyak analis khawatir kebijakan ekonomi Trump dapat meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi, serta mempersulit rencana The Fed untuk menurunkan inflasi ke target jangka panjangnya sebesar dua persen sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang sehat.
Dalam prakiraan ekonomi terbaru yang diterbitkan pada Rabu, para pembuat kebijakan The Fed secara tajam memangkas prakiraan pertumbuhan mereka untuk tahun ini menjadi 1,7 persen, turun dari 2,1 persen dalam prospek ekonomi terakhir pada bulan Desember.
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
'Mickey 17' Diproyeksikan Merugi $75 Juta dalam Penayangan di Bioskop
-
Ups…Hati-hati Ternyata Kaum Wanita Rentan Ini
-
Agar Ramadan Selalu Fit, Perlu Puasa Sehat dengan Olahraga Ringan dan Teratur
-
InJourney Airports Siap Layani Pemudik, Posko Angleb di 37 Bandara Resmi Beroperasi
-
AI Indonesia Harus Berkonteks Lokal