Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Serang Kelompok Milisi yang Didukung Iran di Perbatasan Irak-Suriah

Foto : SATELLITE IMAGE ©2021 MAXAR TECHNOLOGIES / AFP

Gambar satelit ini diambil dan dirilis oleh Maxar Technologies pada 26 Februari 2021 menunjukkan akibat (atas, C) serangan udara AS baru-baru ini pada sekelompok kecil bangunan di persimpangan tidak resmi di perbatasan Suriah-Irak dekat Alm-Qaim, Irak.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Kementrian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon, pada Minggu (27/6) mengumumkan telah melakukan serangan udara sebagai pembalasan terhadap "fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran" di perbatasan Irak-Suriah.Menurut sebuah kelompok pemantau, serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima pejuang milisi.

Serangan itu terjadi pada saat yang sulit, dengan AS menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan baru-baru ini terhadap instalasi Irak yang menampung personelnya, di mana negara adidaya itu juga berharap untuk mengembalikan kesepakatan pengendalian nuklir dengan Teheran.

"Pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," kata juru bicara Pentagon, John Kirby dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa serangan itu dilakukan atas perintah Presiden Joe Biden.

Tewas dan Terluka

Sementara AS tidak memberikan informasi tentang korban. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa setidaknya lima pejuang milisi Irak yang didukung Iran tewas. "Dan beberapa lainnyadi sisi Suriah dari perbatasan,terluka dalam serangan oleh pesawat tempur AS," tambah Kirby.

Kelompok pemantau perang, yang mengandalkan jaringan sumber di dalam Suriah untuk mengumpulkan informasiitu, mengatakan bahwa posisi militer termasuk di antara target yang diserang. Kantor berita yang dikelola pemerintah Suriah,SANA,mengatakan satu orang anak telah tewas dan setidaknya tiga orang lainnya terluka.

"Target serangan, dua di Suriah dan satu di Irak dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," terangKirby.

"Kataeb Hezbollah dan Kataeb Sayyid al-Shuhada, dua faksi militer garis keras Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Teheran, termasuk di antara beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, yang telah menggunakan fasilitas yang ditargetkan," tambah Kirby.

Sejak awal tahun telah terjadi lebih dari 40 serangan terhadap kepentingan AS di Irak, di mana 2.500 tentara AS dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi kelompok radikal ISIS. Sebagian besar serangan adalahberupabom terhadap konvoi logistik, sementara 14 lainnya menggunakan roket, beberapa di antaranya diklaim oleh faksi pro-Iran yang bertujuan untuk menekan Washington agar menarik semua pasukan mereka.

"Mengingat serangkaian serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran yang menargetkan kepentingan AS di Irak, presiden mengarahkan tindakan militer lebih lanjut untuk mengganggu dan mencegah serangan semacam itu," kata Kirby.

"Secara khusus, serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak, yang keduanya terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara itu," tambahnya.

Langkah itu menandai serangan AS kedua terhadap milisi yang dukungan Iran di Suriah, sejak Biden menjabat. Menurut Observatorium, serangan pertama terjadi pada Februari dengan terhadap fasilitas di timur negara itu yang menewaskan lebih dari 20 pejuang.

Di bidang diplomatik yang terpisah, serangan yang dikeluarkan AS terjadi dua hari setelah AS dan Prancis memperingatkan Iran bahwa waktu hampir habis untuk kembali ke kesepakatan nuklir, mengungkapkan ketakutan bahwa kegiatan atom sensitif Teheran dapat maju jika pembicaraan berlarut-larut.

Biden telah berjanji untuk memulihkankesepakatan nuklirIran 2015, telah yang dihancurkan oleh pendahulunya, Donald Trump.

"Kami memiliki kepentingan nasional untuk mencoba mengembalikan masalah nuklir ke dalam kotak seperti yang ada di JCPOA (The Joint Comprehensive Plan of Action)," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menggunakan akronim untuk nama resmi kesepakatan itu.

Badan pengawas nuklir PBBpada Jumat mengatakan pihaknya tidak menerima jawaban dari Teheran atas kemungkinan perpanjangan perjanjian sementara, yang mencakup inspeksi di fasilitas nuklir Iran yang berakhir pada Kamis.

Sementara itu, para pejabat Kurdi di Irak padaSabtumengatakan, tiga pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak menghantam dekat kota Arbil di Irak utara, di mana AS memiliki konsulat. Serangan itu juga terjadi ketika aliansi paramiliter pro-Iran yang menentang kehadiran AS di Irak,Hashed al-Shaabi,mengadakan parade militer di dekat Baghdad dengan dihadiri oleh pejabat senior.

Pada April, sebuah pesawat tak berawak yang membawa bahan peledak menghantam markas koalisi Irak di bagian militer bandara di Arbil, ibu kota regional Kurdi Irak. Taktik tersebut menimbulkan kesulitan bagi koalisi, karena ternyata drone dapat menghindari pertahanan udara.

"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden Biden sudah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS," kata Kirby.

Pengumuman serangan itu datang satu hari sebelum Biden bertemu dengan Presiden Israel,Reuven Rivlin, pemimpin negaramusuh bebuyutan Iran,di Gedung Putih.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top