AS, Prancis, Jerman, dan Inggris Serukan Deeskalasi di Suriah
Ilustrasi. Orang-orang menunggu di luar rumah sakit setelah kelompok bersenjata menembakkan peluru ke kompleks asrama di kota Aleppo, Suriah utara, pada 29 November 2024.
Foto: ANTARA/XinhuaAnkara - Pemerintah Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, dan Inggris prihatin terhadap situasi yang semakin memburuk di Suriah, dan menekankan perlunya langkah penurunan ketegangan (deeskalasi) serta perlindungan terhadap warga sipil.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Departemen Luar Negeri AS, Ahad, keempat negara itu menyerukan semua pihak yang terlibat agar "mencegah pengungsian lebih lanjut dan terganggunya akses kemanusiaan."
“Eskalasi saat ini semakin menegaskan perlunya solusi politik yang dipimpin oleh Suriah sendiri terhadap konflik tersebut, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254,” demikian bunyi pernyataan, yang juga menyoroti pentingnya mematuhi resolusi PBB yang merumuskan peta jalan menuju perdamaian.
Pernyataan itu juga menggarisbawahi pentingnya melindungi nyawa dan infrastruktur warga sipil sebagai langkah penting dalam mengurangi krisis kemanusiaan.
Kelompok-kelompok bersenjata anti-rezim Suriah dilaporkan terus bergerak maju ke wilayah Aleppo dan daerah-daerah lainnya, hanya beberapa hari setelah mereka melancarkan serangan mendadak pekan lalu.
Bentrok pecah pada 27 November antara pasukan rezim Assad dan kelompok bersenjata anti-pemerintah di perdesaan barat Aleppo, Suriah utara.
Bentrok tersebut menandai eskalasi baru dalam pertempuran setelah masa yg relatif tenang dalam perang saudara yang melanda Suriah sejak 2011.
Berita Trending
Berita Terkini
- KPU Resmi Tetapkan Effendi Edo-Siti Farida Unggul dalam Pilkada Kota Cirebon 2024
- Lebih Ramah Lingkungan, RI Kini Terapkan Kawasan Industri Rendah Karbon
- Mengagetkan Data Ini, Sembilan Persen Kasus HIV di Banten Diderita Ibu Rumah Tangga
- Menperin: Pertumbuhan Kawasan Industri Percepat Target Ekonomi 8 Persen
- Penumpang Pelni Periode Nataru 2024 Diperkirakan Capai 28.000 Orang