Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular

AS dan Australia Temukan Kasus Flu Burung Baru pada Manusia

Foto : CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/AFP

Virus H5N1

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Australia melaporkan temuan baru kasus flu burung pada manusia. Otoritas kesehatan AS, pada hari Rabu (22/5), mengumumkan temuan tersebut baru kurang dari dua bulan setelah kasus pertama pada manusia ketika wabah ini menyebar luas di kalangan sapi perah.

Menurut pihak berwenang, kedua orang yang terinfeksi virus yang disebut H5N1, pertama di Texas dan yang kedua di Michigan, adalah pekerja peternakan sapi perah yang hanya menderita gejala ringan dan telah pulih.

Dikutip dari Barron, meskipun ada infeksi kedua, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan penilaian risikonya terhadap masyarakat umum masih rendah, namun mereka memperkirakan akan ada lebih banyak kasus lagi.

"Mengingat tingginya tingkat virus dalam susu mentah dari sapi yang terinfeksi, dan tingkat penyebaran virus ini pada sapi perah, kasus serupa pada manusia dapat diidentifikasi," kata CDC.

Namun, infeksi sporadis pada manusia tanpa penyebaran berkelanjutan tidak akan mengubah penilaian risiko CDC untuk masyarakat umum AS, yang menurut CDC rendah. "Kasus terbaru di Michigan terdeteksi pada seorang pekerja di peternakan sapi perah di mana virus H5N1 telah diidentifikasi pada sapi," kata badan tersebut.

Gejala Ringan

Menurut Michigan Health and Human Services, pekerja tersebut hanya mengalami gejala ringan dan telah pulih. Dua spesimen dikumpulkan dari pekerja, satu dari hidung dan satu lagi dari mata, dan hanya spesimen mata yang dinyatakan positif.

"Mirip dengan kasus Texas, pasien hanya melaporkan gejala pada mata," kata CDC.

Hingga hari Rabu, total 52 kawanan ternak di Amerika terinfeksi flu burung di sembilan dari 50 negara bagian.

Secara terpisah, Australia pada Rabu (22/5) melaporkan kasus flu burung pertama pada seorang anak yang menurut pihak berwenang telah terinfeksi di India, tetapi telah pulih sepenuhnya.

Jenis virus lain yang sangat menular juga ditemukan di peternakan telur dekat Melbourne di negara bagian Victoria, Australia tenggara.

Dikutip dari The Straits Times, otoritas kesehatan di Victoria mengatakan pelacakan kontak tidak dapat mengidentifikasi kasus lebih lanjut, dan kemungkinan orang lain tertular sangat kecil karena jenis flu ini tidak mudah menyebar antarmanusia.

"Ini merupakan kasus flu burung yang sangat patogenik pertama yang terkonfirmasi pada manusia di Australia," kata Claire Looker, kepala petugas kesehatan di negara bagian tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Kasus ini merupakan deteksi pertama jenis H5N1 pada seseorang atau hewan di negara tersebut. "Anak tersebut mengalami infeksi parah, tetapi tidak lagi sakit dan telah pulih sepenuhnya," tambahnya.

"Kasus di Victoria melibatkan virus H5N1, namun jenis virus ini tidak sama dengan virus yang menyebabkan wabah di AS," kata Looker.

Australia adalah satu-satunya benua di mana hewan sejauh ini terbebas dari virus flu burung H5N1, namun pihak berwenang pada tanggal 22 Mei mengatakan jenis flu burung yang sangat patogen telah terdeteksi di sebuah peternakan telur di dekat Melbourne.

Menurut kepala dokter hewan di Victoria, Graeme Cooke, uji laboratorium pertama menunjukkan virus tersebut adalah jenis virus H7 yang belum teridentifikasi, kemungkinan berasal dari populasi burung liar dan pernah ditemukan di Australia sebelumnya.

Dia menambahkan, pembatasan diberlakukan pada pergerakan di sekitar peternakan dan burung-burung akan dimusnahkan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top