Artificial Intelligence Dapat Deteksi Dini Alzheimer dari Pola Bicara
Ilustrasi
Subjek penelitian juga direkam saat mereka memberikan deskripsi satu hingga dua menit tentang prosesi sirkus yang penuh warna.
Dengan menggunakan analisis komputer yang canggih terhadap rekaman ini, para ilmuwan dapat menentukan dan mengevaluasi jenis-jenis fitur bicara tertentu, termasuk seberapa cepat seseorang berbicara, nada, menyuarakan suara vokal dan konsonan, kompleksitas tata bahasa, kontrol motorik bicara, dan kepadatan ide.
Tim peneliti juga memeriksa sampel cairan tulang belakang otak untuk mencari protein amiloid beta. Salah satu bentuk yang disebut amiloid beta peptida 42, misalnya, sangat beracun, menurut National Institute on Aging, dan memainkan peran penting dalam penyakit Alzheimer. Sebanyak 40 orang yang tidak mengalami gangguan kognitif dan 63 orang yang mengalami gangguan ditemukan positif amiloid.
Selain itu, para ilmuwan meninjau pemindaian otak MRI, yang dapat memberikan ukuran volume hipokampus. Pada tahap awal AD, hippocampus, yang memainkan peran penting dalam memori dan pembelajaran, menunjukkan hilangnya jaringan dengan cepat, menurut penelitian.
Dengan membandingkan semua tes ini, penulis penelitian menemukan bahwa karakteristik bicara tertentu, termasuk kenyaringan, berhubungan dengan keberadaan amiloid dan ukuran hipokampus.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya