Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal I Semester I-2020, Investasi untuk Industri Capai Rp129,6 Triliun

Arahkan ke Industri Substitusi Impor

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Penciptaan iklim investasi yang kondusif dibutuhkan, di antaranya fasilitas kemudahan izin usaha serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal.

JAKARTA - Sejumlah sektor industri masih merealisasikan investasinya di Tanah Air meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Sepanjang semester I-2020, jumlah investasi sektor industri meningkat hingga 129,6 triliun rupiah atau naik 23,9 persen dibanding capaian pada periode sama 2019 (yoy).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut pemerintah bertekad mewujudkan iklim berusaha kondusif melalui kebijakan strategis, yang bisa menjadi daya tarik bagi para investor asing maupun domestik supaya mereka semakin percaya diri menanamkan modalnya di

Indonesia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor industri memberikan kontribusi signfikan terhadap perolehan devisa pada periode Januari-Juni 2020, dengan menyumbang 32,2 persen dari total nilai investasi yang tercatat menyentuh angka 402,6 triliun rupiah.

Adapun lima sektor yang menanamkan modalnya paling besar selama enam bulan pertama tahun ini. Pertama, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dengan menggelontorkan dananya senilai 45,2 triliun rupiah, disusul industri makanan 26,6 triliun rupiah serta industri kimia dan farmasi 19,5 triliun rupiah.

Selanjutnya, industri mineral non-logam merealisasikan investasinya sebesar 6,1 triliun rupiah, disusul industri kendaraan bermotor dan alat transportasi sekitar enam triliun rupiah. Realisasi modal dari sektor industri ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk dijadikan basis produksi para investor dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top