Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aplikasi Pesan Telegram Terancam karena Sang CEO Ditangkap di Prancis

Foto : Financial Times

Pavel Durov, CEO aplikasi Telegram

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya lebih memilih bebas daripada harus menerima perintah dari siapapun," kata Durov.

Setelah Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak disaring dari kedua belah pihak terkait perang dan politik di sekitarnya.

Platform ini telah menjadi apa yang oleh beberapa analis disebut sebagai medan pertempuran virtual untuk perang, yang banyak digunakan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan pejabatnya, serta pemerintah Rusia.

Telegram, yang memungkinkan penggunanya menghindari pengawasan resmi, juga menjadi salah satu dari sedikit tempat di mana warga Rusia dapat mengakses berita independen tentang perang setelah Kremlin memperketat kontrol atas media independen setelah invasi ke Ukraina.

Telegram bukan hanya aplikasi yang dikelola oleh satu orang. Seperti kebanyakan perusahaan teknologi besar, Telegram didukung oleh tim yang terdiri dari ratusan, bahkan ribuan, insinyur, manajer, dan staf yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sistem yang mendukung aplikasi ini telah dirancang untuk bekerja secara otonom, dan pengoperasiannya tidak bergantung pada kehadiran fisik Durov sebagai CEO.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Muhammad Daniel Ramadhan

Komentar

Komentar
()

Top