Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Dicopot
Foto: IstimewaPemerintah Kota Fujikawaguchiko, Jepang memutuskan untuk menurunkan pembatas yang menghalangi pemandangan Gunung Fuji yang sebelumnya dipasang sejak Mei 2024. Pembatas itu dicopot setelah sukses mengendalikan turis di gunung api terkenal itu.
Seorang pejabat kota mengatakan, sebuah pembatas yang didirikan di Jepang untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji yang popouler telah dibongkar untuk saat ini setelah berhasil mencegah para turis yang tidak tertib. Fujikawaguchiko memasang layar besar pada bulan Mei setelah penduduk mengeluhkan arus pengunjung yang sebagian besar adalah orang asing yang menimbulkan masalah ketika mencoba mengambil foto gunung berapi yang terkenal di Jepang itu.
Penghalang sepanjang 20 meter dan tinggi 2,5 meter yang ditutupi jaring hitam itu mulai diturunkan pada tanggal 15 Agustus. Penurunan penghalang itu awalnya dilakukan sebagai tindakan pencegahan ketika topan diprediksi terjadi minggu lalu dan memutuskan untuk tidak memasangnya kembali sementara waktu.
"Kami ingin melihat apa yang akan terjadi. Masih ada beberapa orang yang datang ke tempat itu. Tapi kami tidak lagi menemukan banyak orang yang tiba-tiba bergegas keluar untuk menyeberang jalan," kata pejabat kota kepada kantor berita AFP, dikutip dari Hindustan Times, Jumat (23/8).
Foto-foto yang diambil dari trotoar sempit di depan kantor dokter gigi menjadi populer di dunia maya, dengan gunung yang tertutup salju tampak menjulang tinggi ke langit dari belakang sebuah toko swalayan.
Perjuangan kota ini untuk mengatasi turis yang sulit diatur menjadi berita utama internasional karena jumlah turis yang datang ke Jepang selama musim panas mencapai rekor tertinggi, yang menimbulkan pertentangan di kalangan penduduk setempat. Pejabat Fujikawaguchiko mengatakan bahwa kota ini dapat memasang layar lagi jika turis kembali dan menyebabkan lebih banyak masalah.
Sebagai informasi, Kota Fujikawaguchiko dikenal menawarkan beberapa pemandangan terbaik dari gunung Jepang. Namun, penduduk setempat sudah muak dengan para turis yang memblokir trotoar dan menghentikan lalu lintas untuk mendapatkan bidikan yang sempurna.
Lokasi foto yang sangat populer adalah di luar toko swalayan, di mana foto yang diambil pada sudut tertentu akan membuatnya tampak seolah-olah Gunung Fuji berada di atas atap toko. Para turis, yang sebagian besar adalah orang asing, bahkan menjuluki tempat itu sebagai "Gunung Fuji Lawson."
"Kawaguchiko adalah kota yang dibangun di atas pariwisata, dan saya menyambut banyak pengunjung, dan kota ini pun menyambut mereka, tetapi ada banyak hal tentang perilaku mereka yang mengkhawatirkan," kata Michie Motomochi, pemilik sebuah kafe yang menyajikan penganan Jepang di dekat lokasi foto, dikutip dari Euronews.
Motomochi menyebutkan membuang sampah sembarangan, menyeberang jalan saat lalu lintas sedang ramai, mengabaikan lampu lalu lintas, dan masuk tanpa izin ke properti pribadi. Kota ini menghabiskan 1,3 juta yen untuk memasang jaring jala hitam, dan pagar tambahan di sepanjang trotoar.
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
Berita Terkini
- Sri Lanka Bentuk Komite untuk Jamin Ketahanan Pangan
- Pemkot Surabaya Petakan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Penanganan Banjir
- Menteri LH: Kabinet Baru Serius Tangani Isu Pengelolaan Sampah
- Ketegangan Politik Meningkat, Wapres Filipina Sara Duterte Akui Siap Hadapi Tuntutan pemakzulan
- Ini Strategi Pramono Anung Usai DKI Berubah Jadi Daerah Khusus Jakarta