Selasa, 04 Feb 2025, 00:00 WIB

Antisipasi Penurunan Pendapatan, Ekonom Sarankan Paket Stimulus untuk Sektor MICE

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira - Bahkan, setelah pandemi Covid-19, kondisi pendapatan dari sektor MICE belum sepenuhnya pulih.

Foto: antara

JAKARTA – Pemerintah perlu memberikan paket kebijakan khusus sebagai kompensasi potensi kehilangan pendapatan di sektor Meeting, Incentives, Convention and Exhibition (MICE) imbas kebijakan efisiensi belanja negara. Adapun paket kebijakan khusus itu, misalnya pemangkasan Pajak Penghasilan (PPh) 21 bagi karyawan, diskon tarif listrik, hingga fasilitasi promosi event internasional.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyampaikan mengatakan efisiensi anggaran sektor MICE dapat berdampak negatif ke sektor tersebut. Sebagian besar pelaku usaha MICE selama ini mengandalkan pendapatan dari event pemerintah.

“Bahkan, setelah pandemi Covid-19, kondisi pendapatan dari sektor MICE belum sepenuhnya pulih. Khawatir ada risiko PHK di sektor jasa akomodasi dan makan minum imbas efisiensi belanja pemerintah,” ujar Bhima di Jakarta, Senin (3/2).

Dia menyebutkan dampak ekonomi dari berkurangnya pendapatan sektor MICE di antaranya potensi kehilangan lapangan kerja mencapai 104.000 orang, sedangkan dari sisi PDB potensi MICE terancam hingga 103,9 triliun rupiah.

“Berharap dari wisman (wisatawan mancanegara) dan wisatawan saja kan tidak cukup ya, dengan gejolak geopolitik dan ekonomi global, maka belanja pemerintah memang diharapkan jadi motor pemulihan sektor MICE, dan harapan itu pupus begitu ada efisiensi anggaran,” ujar Bhima.

Selain itu, dia menyebut diperlukan antisipasi dampak negatif efisiensi belanja terhadap kinerja kementerian/ lembaga (K/L), khususnya dalam capaian program prioritas di antaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year on year (yoy). “Kalau perjalanan dinas untuk diplomasi dagang dipangkas, bagaimana bisa dorong kinerja ekspor? Padahal situasi perang dagang butuh kelincahan untuk cari pasar ekspor baru,” ujar Bhima.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: