Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Dampak Kenaikan BBM I Bansos Hanya Jadi Obat Penenang, Tak Selesaikan Inflasi

Angka Kemiskinan Bisa Kembali Tembus 10 Persen

Foto : Sumber: Kemenkeu - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Pakar Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang, Nugroho Suryo Bintoro, kepada Antara, mengatakan bahwa salah satu yang perlu diantisipasi dari kenaikan harga BBM adalah target pertumbuhan ekonomi. Karena kebijakan itu bisa mengurangi konsumsi yang kontribusinya terhadap perekonomian nasional sangat signifikan.

Salah satu sektor yang akan terganggu akibat kenaikan harga BBM tersebut antara lain adalah pada penjualan kendaraan bermotor bekas (used car) dan sektor pariwisata. Masyarakat yang sudah mulai berekreasi dan mengunjungi tempat wisata cenderung akan menahan pengeluaran sebagai kompensasi atas kenaikan biaya perjalanan.

Dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM tentu pada kenaikan harga sejumlah bahan pokok penting karena biaya distribusi yang melonjak.

Jika harga bahan pokok penting naik, inflasi secara tahunan berpotensi melampui pertumbuhan. Hal itu berarti daya beli masyarakat pasti terganggu.

Pada akhir pekan lalu, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi pertalite dari 7.650 rupiah menjadi 10 ribu rupiah per liter. Kemudian, solar dari 5.150 rupiah menjadi 6.800 rupiah per liter. Sedangkan BBM non-subsidi jenis pertamax harganya naik dari 12.500 rupiah menjadi 14.500 rupiah per liter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top