Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anggaran Jumbo, Jakarta Harus Mampu Tangani Persoalan Sampah

Foto : Koran Jakarta/KPNas

Bagong Suyoto, Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas)

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam implementasi anggaran pembangunan proyek pengolahan, pilihan teknologi, dll masih terdapat masalah serius, berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas dalam opsi-opsi teknologi. Teknologi yang dipilih mestinya berkualitas tinggi, mampu mengolah dan merduksi sampah 80-90%, dapat mengembalikan sampah menjadi sumber daya secara ekologis dan ekonomis (prinsip circular economy).

Ada pengolahan sampai dengan teknologi Pirolisis dengan tingkat reduksi sampah 70-80 persen. Ada juga Insinerasi tingkat reduksi esampah 80-90 persen, serta pengolahan sampah teknologi Plasma Gasifikasi tingkat reduksi sampah 95-100 persen. Sekarang ini sejumlah provinsi, kabupaten/kota senang memilih teknologi RDF, katanya lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Kita sudah mulai berpikir maju dan modern, mulai menerapkan zero waste landfill. "According to the European Environment Agency (2013), Germany was one of the first European countries to introduce landfill limiting policies in the 1990s. These included schemes for collecting packaging waste, bio-waste and waste paper separately. By 2001, Germany recycled about 48% of its municipal waste (just above NI's current level of 46.2% (as of June 2016). This increased to 62% in 2010 (well beyon the EU 2020 target of 50%), landfilling was almost 0% and incineration 37%. Northern Ireland Assembly, Research and Information Service - Briefing Paper, Recycling in Germany, 12 January, 2017).

Pemerintah Jerman punya target sangat ambisius dalam pengelolaan sampah. " ... to achive almost complete high-quality recovery, at least of municipal waste, by 2020". Seharusnya, Indonesia pun harus punya target ambisius mengadopsi kebijakan dan langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan Jerman, Austria. Mungkin yang terdekat dapat meniru Singapore atau Jepang. (Bagong Suyoto, 2023).

Sehingga, seperti proses RDF itu menjadi salah satu wujud implementasi Smart Enviroment, sebagai sbuah pilar kota cerdas (smart city) di Jakarta. Dengan Smart Enviroment, lingkungan di Jakarta bisa dikelola dengan bertanggungjawab dan untuk menjaga keberlanjutan. (Eva Simorangkir, 17/5/2024).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top