Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perekonomian 2023

ADB Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menjadi 4,8 Persen

Foto : ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

EKSPOR BARANG AKAN MELAMBAT I Aktivitas bongkar muat kontainer berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, belum lama ini. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 4,8 persen pada 2023 karena pertumbuhan akan tertahan oleh melambatnya ekspor barang.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kalau dia menggunakan obat penanggulangan inflasi maka dampak kepada pertumbuhan ekonomi di luar kompetensinya, bukan di situ tugas BI (Bank Indonesia) atau bank sentral lainnya di mana pun seluruh dunia, tapi di penanggulangan stabilitas harga," kata Mahendra.

Dengan demikian, menurut dia, apabila harga melambung tinggi dan dibarengi perekonomian yang melemah, pemerintah harus turun tangan mengatasi hal tersebut dengan mendorong pertumbuhan.

"Tahun depan, dua hal itu terjadi sekaligus. Inflasinya tinggi, resesinya berat. Jadi mau naikkan tingkat bunga, makin resesi. Tidak naikkan tingkat bunga, inflasinya naik terus," kata Mahendra.

Selain itu, tahun 2023 masih dihadapkan pada konflik geopolitik yang para analis memperkirakan belum akan selesai dalam waktu 10 tahun ke depan. Hal itu tentunya akan mempengaruhi logistik dan rantai pasok di tingkat global.

Dia menyebut para analis hingga lembaga multilateral memperkirakan ekonomi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara akan tetap tumbuh positif di kisaran 5 persen year on year (yoy) pada 2023. "Bagaimana ini kok bisa? Jawabannya karena kita memiliki pasar dalam negeri dan pasar kawasan yang besar. Pasar dalam negeri ini yang harus dioptimalkan aspek konsumsinya, investasinya, aspek belanja pemerintahnya," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top