Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stunting

Ada Keterkaitan antara Orang Tua Perokok dengan Anak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI ) belum lama ini meluncurkan hasil penelitian yang mengungkap, ada keterkaitan erat antar kebiasaan merokok orang tua terhadap anak stunting atau kurang gizi kronis yang mengancam tumbuh kembang anak.

Merokok memang menjadi problematika kesehatan yang tak ada habisnya di bahas, tak hanya mencelakakan kesehatan perokok maupun orang di sekitarnya (perokok pasif). Berdasarkan kajian baru PKJS-UI, dampak buruk rokok juga mengancam anak dari persoalan stunting, risiko pun kian meningkat apabila 'penghisap' rokok itu orang tua sendiri.

Teguh Dartanto, PhD, Kepala Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI menjelaskan risiko anak stunting meningkat apabila orang tuanya merokok. "Anak-anak yang orang tuanya merokok memiliki pertumbuhan berat badan 1,5 kilogram lebih rendah. Tinggi badannya juga, pertumbuhan tinggi badan anak lebih rendah 0,34 sentimeter," ujar Teguh selaku penanggung jawab penelitian.

Hal ini biasa terjadi melalui dua cara. Pertama, karena asap rokok yang dihembuskan orang tua yang diduga dapat mengganggu penyerapan gizi pada anak, pada akhirnya akan mengganggu tumbuh kembangnya. Dan kedua, lebih terlihat dari sisi biaya belanja rokok yang cenderung besar, sehingga mengancam jatah biaya belanja makanan bergizi, biaya kesehatan, pendidikan yang notabene diperlukan anak.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top