40-50 KK per Hektare untuk Rumah Baru Korban Erupsi Lewotobi
- Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi NTT
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasi daya tampung rumah baru yang disiapkan pemerintah sebanyak 40-50 kepala keluarga (KK) per hektare untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ket.
Doc: Antara
“Estimasi daya tampung untuk hunian tetap (rumah baru) pada lahan yang disiapkan adalah 40-50 keluarga per hektare, itu cukup untuk 2.209 keluarga korban erupsi yang akan direlokasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
BNPB melaporkan 51,2 hektare luas lahan yang sudah dipastikan kesiapannya untuk dibangun rumah hunian tetap. Masing-masing lahan itu berada di kawasan Nobeleto (seluas 12,7 hektare), Waidoko (7,5 hektare), Bungawolo (11 hektare), dan Wukoh Lewoloroh (20 hektare).
Abdul memastikan bahwa lokasi lahan tersebut dalam kategori aman dari bahaya bencana, dan semuanya, sampai dengan rumah benar-benar baru, dibangun dari nol.
Bahkan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sudah mengirimkan material bangunan rumah ke Flores Timur, mulai dari panel beton tulang konstruksi sebanyak 350 unit, ekskavator satu unit, lengkap dengan aksesoris, mixer mix (molen), hingga stamper pemadat tanah.
Anda mungkin tertarik:
“Material sudah dikirimkan, untuk rumah hunian tetap ini akan dibangun dengan sistem konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha,” kata dia.
Menurut dia, proses pembangunan segera dimulai setelah Pemerintah Kabupaten Flores Timur merampungkan semua urusan ganti rugi pembebasan lahan untuk akses jalannya kepada warga pemilik lahan, dan pembebasan lahan di Wukoh Lewoloroh dengan Kementerian Kehutanan, karena masih berstatus hutan lindung.
"Segera ya, memang kalau kemarin kan masih dijabat oleh Pj, nah sekarang sudah ada kepala daerah definitif, jadi pembahasan mengenai percepatan akan lebih jelas sesuai dengan skema yang ada," kata dia.