30 Persen Balita Indonesia Tumbuh Kerdil
SUROKIM ABDUSSALAM Pengamat masalah sosial dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) - Tidak bisa ditunda-tunda lagi. Harus ada peta jalan keluar terkait pembayaran beban bunga ini. Apalagi pembebanan ini menganggu dan menghambat pembiayaan sektor strategis tadi. Hal ini tidak boleh terulang lagi dan harus dijadikan pengingat bagi semua.
Sebelumnya, Pakar Kependudukan dari Univeristas Gadjah Mada (UGM), Sukamdi, mengatakan dengan angka stunting saat ini yang sangat besar maka hampir 25 persen jumlah kelahiran bayi Indonesia di masa depan akan bermasalah.
Biaya besar yang dikeluarkan pemerintah pun cenderung akan sedikit hasilnya karena bayi yang mengalami stunting punya banyak keterbatasan untuk tumbuh baik secara fisik maupun intelektual yang pada akhirnya, sulit bersaing dengan SDM negara tetangga.
Sampai saat ini, beberapa kebijakan dan program yang menargetkan untuk mengatasi beban kekurangan gizi di Indonesia, khususnya di kalangan remaja belum terealisasi.
Selain itu, layanan perawatan kesehatan tidak dilengkapi dengan baik untuk menangani kelebihan berat badan dan obesitas, mulai dari layanan untuk menyaring, mendiagnosis, dan mengobati kelebihan berat badan dan obesitas sebagian besar kurang.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya