24 Orang Tewas Akibat Longsor di India, Ratusan Orang Terjebak dalam Lumpur
Tanah longsor dilaporkan terjadi di desa Mundakkai dan Chooralmala di bawah Panchayat Meppadi di Wayanad, Kerala, India.
Foto: Indian ExpressNEW DELHI - Tanah longsor di India yang dipicu oleh hujan monsun yang deras menewaskan sedikitnya 24 orang, ratusan lainnya dikhawatirkan terjebak di bawah lumpur dan puing-puing, kata sejumlah pejabat Selasa (30/7).
Negara bagian pesisir selatan, Kerala, dilanda hujan lebat, dan runtuhnya jembatan utama di lokasi bencana di distrik Wayanad menghambat upaya penyelamatan, menurut laporan media setempat.
"Sejauh ini, kami telah menerima 24 jenazah di berbagai rumah sakit," kata Menteri Kesehatan Kerala, Reena George, kepada kantor berita Press Trust of India.
"Banyak yang terluka, mereka dirawat" di rumah sakit distrik, katanya.
Gambar-gambar yang diterbitkan Pasukan Tanggap Bencana Nasional memperlihatkan petugas penyelamat membawa jenazah dengan tandu keluar dari lokasi bencana melewati tanah berlumpur dan puing-puing yang terlempar akibat kuatnya hantaman tanah longsor.
Militer India mengatakan telah mengerahkan lebih dari 200 tentara ke daerah itu untuk membantu pasukan keamanan negara dan petugas pemadam kebakaran dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
"Ratusan orang diduga terjebak," katanya dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan telah meyakinkan pemerintah Kerala untuk memberikan "semua bantuan yang mungkin" terkait situasi tersebut.
"Pikiran saya bersama semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dan doa bersama mereka yang terluka," katanya dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.
Hujan deras dan angin kencang diperkirakan terjadi di Kerala pada hari Selasa, kata badan manajemen bencana negara bagian itu.
Sangat Sedih
Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi, yang mewakili Wayanad di parlemen, mengatakan "sangat sedih" atas bencana tersebut.
"Saya berharap mereka yang masih terjebak dapat segera dibawa ke tempat aman," imbuhnya.
Beberapa orang yang terluka akibat tanah longsor dibawa ke rumah sakit di distrik tersebut untuk mendapatkan perawatan.
Hujan muson di seluruh wilayah mulai bulan Juni hingga September menawarkan perlindungan dari panasnya musim panas dan sangat penting dalam mengisi kembali persediaan air.
Mereka sangat penting bagi pertanian dan karenanya merupakan penghidupan jutaan petani dan ketahanan pangan bagi hampir dua miliar penduduk Asia Selatan.
Namun mereka juga membawa kerusakan dalam bentuk tanah longsor dan banjir.
Jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan para ahli mengatakan perubahan iklim memperburuk masalah tersebut.
Proyek-proyek bendungan, penggundulan hutan, dan pembangunan di India juga telah memperburuk korban manusia.
Badai muson yang hebat menghantam India awal bulan ini, membanjiri sebagian ibu kota keuangan Mumbai, sementara petir di negara bagian Bihar menewaskan sedikitnya 10 orang.
Setidaknya 25 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di Kerala pada tahun 2021.
Pada tahun 2018, hampir 500 orang tewas di sekitar Kerala selama banjir terburuk yang melanda negara bagian itu dalam hampir satu abad.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
Berita Terkini
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia
- Bangun Ekosistem Digital UMKM, Hibank dan Mitra Strategis Tandatangani MOU