Anak-anak di Sekolah Khusus Perlu Asupan Makanan Bergizi dalam Jangka Panjang
- Sekolah Khusus
- makanan bergizi
JAKARTA – Anak-anak yang bersekolah di sekolah khusus (SKH) yang memerlukan makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Dengan asupan yang cukup diharapkan dapat menjadi fondasi bagi mereka untuk bisa belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik.

Ket. Ilustrasi makanan bergizi untuk anak sekolah khusus (SKH) yang mengajarkan Pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Doc: Istimewa
“Kami di Yayasan Inklusi Pelita Bangsa percaya bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa yang perlu kita dukung bersama. Gizi yang baik adalah pondasi utama bagi mereka untuk bisa belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Ketua Pembina Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, Maya Miranda Ambasari di sela acara penandatanganan kerja sama di Jakarta pada hari Kamis (27/3).
Menu makanan harus bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak tetapi tetap memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Oleh karenanya perlu dipastikan makanan yang diberikan aman dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus, Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) menggandeng Grab Indonesia, dan Ovos untuk menyediakan makanan bergizi bagi Sekolah Khusus (SKH) di Wilayah Tangerang Raya melalui Program Makan Bergizi SKH.
Komitmen tersebut disepakati bersama melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ketua Pengurus Yayasan Inklusi Pelita Bangsa Muhammad Rizal Sutomo dan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Disaksikan secara langsung oleh Maya Miranda Ambasari selaku Ketua Pembina Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, Cahaya Manthovani selaku Ketua Pelaksana Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, President Director Ovo Karaniya Dharmasaputra, serta Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata.
Maya mengatakan, salah satu fokus utama Program Makan Bergizi SKH adalah menjangkau sekolah-sekolah luar biasa (SLB) atau Sekolah Khusus (SKH) di berbagai daerah, mulai dari Tangerang Raya. Maya Miranda Ambarsari menargetkan lebih banyak lagi SKH, tidak hanya di Tangerang tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia dapat menerima manfaat dari program pemberian makanan sehat bergizi.
Anda mungkin tertarik:
“Namun tentu saja program tersebut tidak bisa dijalankan secara instan tetapi harus melalui proses yang sistematis dan berkelanjutan. Kami tidak ingin ini hanya menjadi aksi sesaat. Semua dilakukan secara bertahap, dengan perencanaan yang matang agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” tegasnya.
Sebelumnya, program serupa telah dilaksanakan di SLB Negeri 7 Jakarta dan kini tengah diperluas ke lebih banyak sekolah. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, inisiatif ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak anak berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia.
Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa Cahaya Manthovani menuturkan bahwa inisiatif tersebut tentu saja tidak bisa dilakukan sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif. Salah satunya melalui kolaborasi bersama Grab Indonesia dan Ovo.
“Untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus, kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Grab Indonesia dan Ovo telah menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan Program Makan Bergizi SKH. Kami berharap inisiatif ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam gerakan inklusi,” ujarnya.
Neneng Goenadi mengatakan dalam kerja sama ini, pihaknya akan menyediakan Makanan Sehat Bergizi kepada 1.500 murid dan guru yang tersebar di 11 SLB di Wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan 8 merchant yang tersebar di sekitar sekolah.
Setiap hari, makanan bergizi akan didistribusikan ke sekolah-sekolah tersebut melalui sistem pemesanan yang telah terintegrasi dengan teknologi Grab. Tujuannya untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak yang sama, termasuk akses ke makanan sehat.
“Program ini tidak hanya mendukung anak-anak SLB, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal dengan memberdayakan UMKM sekitar,” ujarnya.
Neneng memastikan semua merchant yang terlibat telah melalui proses kurasi ketat, termasuk pelatihan kebersihan dan kualitas makanan. Selain itu, ada mekanisme pengawasan berupa mystery shopper yang melakukan pengecekan acak guna memastikan standar tetap terjaga.
Sementara itu, President Director Ovos Karaniya Dharmasaputra menambahkan bahwa Program Makan Bergizi SKH juga menjadi bentuk dukungan perusahaan dalam mendorong inisiatif sosial yang berkelanjutan. Sebagai platform pembayaran digital, kami tidak hanya berfokus pada inovasi di sektor keuangan, tetapi juga bagaimana kami bisa berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini adalah langkah awal, dan kami berharap dapat terus mendukung program-program serupa di masa mendatang,” tuturnya.
Kolaborasi antara Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, Grab Indonesia, dan Ovo ini menjadi langkah nyata dalam mendukung inklusivitas serta kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus. Program Makan Bergizi SKH diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberikan dampak positif jangka panjang.