Koran-jakarta.com || Rabu, 26 Mar 2025, 07:10 WIB

Perempuan Lebih Rentan Alami Gangguan Kepribadian Ambang

  • Gangguan Kepribadian

JAKARTA - Gangguan kesehatan mental adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh remaja hingga orang dewasa saat ini. Salah satunya adalah gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder/BPD). Gangguan ini mempengaruhi pikiran, emosi, serta perilaku. Penderitanya akan mengalami perubahan suasana hati yang tidak menentu, kesulitan mengelola emosi, dan pola hubungan yang tidak stabil. Prevalensi kepribadian ambang di dunia sekitar 1–4% dan lebih rentan terjadi pada perempuan.

Ket.

Doc: ANTARA/Pexels

Secara umum, borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi cara berpikir dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain. BPD umumnya muncul pada akhir masa remaja atau dewasa muda dan lebih sering dialami oleh perempuan.

Melalui risetnya, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memaparkan beberapa faktor BPD, diantaranya adalah pengalaman trauma dan pelecehan masa kanak-kanak, penelantaran dan kurang perhatian orang tua.

"Faktor genetik atau riwayat keluarga juga memainkan peran penting. Ini menunjukkan bahwa ada gen atau kombinasi gen yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap BPD," demikian dilansir dari laporan PAFI.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati gangguan kepribadian ambang?

PAFI telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab gangguan kepribadian ambang pada remaja hingga perempuan dewasa. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala gangguan kepribadian ambang serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Obat antidepresan

Apoteker akan meresepkan obat seperti fluoxetine, sertraline, paroxetine, dan escitalopram untuk mengatasi gejala depresi, kecemasan, dan obsesi-kompulsi yang umum terjadi pada individu dengan BPD. SSRI bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin di otak, yang dapat membantu memperbaiki suasana hati dan mengurangi kecemasan.

2. Obat antipsikotik

Obat antipsikotik, seperti risperidone, quetiapine, olanzapine, dan aripiprazole sering diresepkan untuk mengobati gejala psikotik (seperti halusinasi atau delusi), impulsivitas, agresi, dan labilitas suasana hati pada individu dengan BPD. Antipsikotik atipikal bekerja dengan mempengaruhi kadar dopamin dan serotonin di otak.

3. Obat antimania

Antimania merupakan obat untuk penstabil suasana hati. Salah satu obat penstabil suasana hati paling populer adalah lithium. Lithium efektif untuk mengobati gangguan bipolar dan juga dapat membantu mengurangi labilitas suasana hati dan impulsivitas pada individu dengan BPD.

Selain mengonsumsi obat, penderita gangguan kepribadian ambang juga dapat menerima terapi seperti cognitive behavior therapy (CBT). CBT dapat membantu individu dengan BPD untuk mengembangkan keterampilan koping yang lebih sehat dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatur emosi dan mengatasi tekanan. Ant/I-1

Tim Redaksi:
A
I

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait