Koran-jakarta.com || Rabu, 26 Mar 2025, 13:40 WIB

Kenali Gangguan Stres Pascatrauma, Ini Penyebab dan Solusi Pengobatannya

  • Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
  • Stres Pascatrauma (PTSD)

JAKARTA - Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pafisalakan.org mengungkapkan penyebab gangguan stres pascatrauma (PTSD), serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya. PTSD merupakan kondisi kesehatan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang sangat tidak menyenangkan.

Kenali Gangguan Stres Pascatrauma, Ini Penyebab dan Solusi Pengobatannya

Ket.

Doc: Freepik/uriyawutsuriya Kenali Gangguan Stres Pascatrauma, Ini Penyebab dan Solusi Pengobatannya

Beberapa kejadian yang paling sering menjadi penyebab PTSD, antara lain kecelakaan, perang, bencana alam, mengalami kekerasan fisik, mendapatkan perundungan, dan mengalami pelecehan seksual.  Prevalensi gangguan stres pascatrauma mencapai 3,9 persen dari populasi dunia. 

Ketua Umum Organisasi PAFI, Budi Djanu Purwanto menegaskan bahwa PAFI akan terus berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan dan profesionalisme anggotanya. Selain itu, organisasi kesehatan ini membantu distribusi obat, kemajuan teknologi farmasi, dan kemajuan ilmiah.

Faktor Penyebab PTSD

Gangguan stres pascatrauma (PTSD) memiliki beberapa gejala. Gejala ini biasanya dimulai dalam waktu 3 bulan setelah peristiwa traumatis, tetapi terkadang dapat terjadi lebih lambat.

Seseorang dapat didiagnosis dengan PTSD jika mengalami gejala selama lebih dari 1 bulan, dan gejalanya cukup parah hingga dapat mengganggu aspek-aspek kehidupan sehari-hari, seperti hubungan atau pekerjaan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan stres pascatrauma yang perlu diperhatikan meliputi:

Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga 

Ada bukti bahwa faktor genetik dapat berperan dalam kerentanan terhadap PTSD. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat PTSD atau gangguan mental lainnya, risiko seseorang untuk mengembangkan PTSD dapat meningkat.

2. Peristiwa Traumatis

Peristiwa traumatis adalah kejadian di mana seseorang mengalami atau menyaksikan ancaman serius terhadap keselamatan diri atau orang lain. Setiap peristiwa yang dianggap traumatis dapat menyebabkan PTSD, termasuk kecelakaan, serangan seksual, kekerasan, atau masalah kesehatan serius. PTSD dapat berkembang segera setelah kejadian atau beberapa waktu kemudian

3. Faktor Pekerjaan dan Lingkungan

Pekerjaan yang sering terpapar pada peristiwa traumatis, seperti tentara, petugas polisi, petugas pemadam kebakaran, atau petugas medis darurat, meningkatkan risiko PTSD. Selain itu, kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas setelah mengalami trauma dapat menghambat pemulihan dan meningkatkan risiko PTSD.

4. Faktor Kesehatan Mental Lainnya

Faktor terakhir adalah adanya gejala gangguan kesehatan mental lainnya. Orang dengan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan mental lainnya sebelum mengalami trauma lebih mungkin mengembangkan PTSD. 

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati gangguan stres pascatrauma (PTSD)?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab gangguan stres pascatrauma oleh remaja hingga orang dewasa. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala gangguan stres pascatrauma serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Obat antidepresan

SSRI adalah obat antidepresan yang paling umum diresepkan untuk PTSD. Mereka bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, dan fungsi kognitif. Contoh SSRI yang sering digunakan untuk PTSD adalah sertraline, paroxetine dan fluoxetine.

2. Obat anti-kecemasan

Salah satu obat anti-kecemasan seperti jenis benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan meningkatkan efek GABA, neurotransmitter yang memiliki efek menenangkan. Benzodiazepin dapat memberikan peredaan cepat dari kecemasan. Contoh benzodiazepin termasuk alprazolam, lorazepam dan diazepam.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gangguan stres pascatrauma seperti terapi bicara. Terapi bicara adalah pengobatan lini pertama untuk PTSD. Tujuannya adalah untuk membantu individu memproses pengalaman traumatis, Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang tepat

(IKN)

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait