Kampung Jimpitan Wajah Nyata Kebersamaan dan Kemandirian Warga
- Kampung Jimpitan
Jakarta - Tak ada yang menyangka lahan yang dulunya hanya berupa rawa tak terpakai kini berubah menjadi lahan produktif yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Ket.
Doc: Antara
Kampung Jimpitan Kompak Berbagi Berkah (KB2) yang terletak di RW 03, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten, menjadi bukti nyata bagaimana semangat gotong royong dapat mengubah lingkungan menjadi lebih baik.
Sertu Slamet Haryanto, yang karib disapa Nanang merupakan sosok di balik perubahan tersebut.
Sebagai anggota Koramil 01 Tangerang yang ditugaskan sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) sejak 2019, ia juga dipercaya sebagai Ketua RW di Kampung Jimpitan KB2.
Nanang melihat potensi rawa yang terbengkalai untuk dijadikan lahan produktif demi kesejahteraan warga.
Upaya ini berawal dari keprihatinannya terhadap semakin pudarnya nilai-nilai luhur bangsa di tengah modernisasi.
Kampung Jimpitan KB2 yang berada di lingkungan perkotaan menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni antarwarga yang memiliki latar belakang suku dan agama yang beragam.
Anda mungkin tertarik:
Untuk itu, Nanang menginisiasi program jimpitan, yaitu iuran sukarela warga guna mendukung pembangunan kampung.
"Uang dari warga, untuk warga," ujar Nanang.
Setiap kepala keluarga (KK) menyumbang minimal Rp500 per hari, sehingga dalam satu hari dapat terkumpul Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.
Dana ini kemudian digunakan untuk membeli puing dan material lain guna membangun infrastruktur kampung.
"Perjuangan mengajak warga saling guyub, rukun, gotong royong, sebagai pilar dasar membangun kemajuan peradaban, baik dalam lingkungan kampung, kelurahan, berbangsa, dan bernegara," kata Nanang.
Tak hanya soal materi, semangat kebersamaan juga ditanamkan melalui gotong royong dalam pembangunan.
Warga bahu-membahu mengubah rawa menjadi tempat yang lebih layak huni.
Pemerintah daerah yang melihat perkembangan ini kemudian memberikan dukungan berupa pendanaan tambahan.
Upaya membangun Kampung Jimpitan KB2 sempat menghadapi tantangan besar ketika masyarakat harus menghadapi masa pandemi COVID-19.
Namun di tengah kesulitan tersebut, Nanang sebagai penggagas, tidak menyerah dan lambat laun Kampung Jimpitan KB2 bisa menjadi kampung yang terpadu.
Kini, Kampung Jimpitan KB2 telah memiliki berbagai fasilitas seperti balai warga, taman bermain, perpustakaan anak, sekolah lansia, posyandu, peternakan ayam dan kambing, kandang lalat magot, bank sampah, ruang fermentasi sampah organik, hingga area urban farming.
Di kampung tersebut, urban farming dikelola oleh ibu-ibu Kelompok Tani Wanita Loh Jinawi yang berjumlah delapan orang.
Lahan tersebut ditanami berbagai tanaman seperti pakcoy, cabai, terong, kangkung, ubi cilembu, dan pare.
Menurut Mimin selaku Ketua Kelompok Tani, modal awal sebesar Rp250 ribu dapat menghasilkan panen senilai Rp600 hingga Rp700 ribu.
Sebagian hasil panen dibagikan kepada warga, sementara sisanya dijual dan dananya dimasukkan ke kas kampung untuk keperluan bersama.
Kampung Jimpitan KB2 percontohan RBI
Kampung Jimpitan KB2 tercatat menjadi percontohan untuk membina daerah-daerah lain yang terdiri dari 74 kelurahan, yaitu 62 kelurahan Kota Tangerang dan 12 kelurahan Kabupaten Tangerang.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga menjadikan Kampung Jimpitan sebagai proyek percontohan Ruang Bersama Indonesia (RBI).
RBI adalah salah satu dari tiga program prioritas KemenPPPA yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi pun mengajak seluruh kementerian/lembaga untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun Ruang Bersama Indonesia di Kampung Jimpitan.
Menteri Arifah Fauzi berharap Kampung Jimpitan dapat menjadi contoh untuk diterapkan di kampung lain.
Tradisi jimpitan yang berkembang di kampung ini pun diapresiasinya.
Lewat tradisi jimpitan, Kampung Jimpitan menjadi wajah gotong royong Indonesia yang mencerminkan kuatnya kebersamaan, empati, solidaritas di tingkat desa.
Untuk itu, pihaknya berharap lewat program RBI, dapat dibangun kembali nilai-nilai luhur bangsa di masyarakat.
Selain Kampung Jimpitan, hingga saat ini, terdapat lima desa/kampung lainnya yang diresmikan sebagai RBI.
Lima desa/kampung tersebut adalah Desa Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi, Jambi; Desa Ayula Selatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo; Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur; Desa Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan; dan Desa Cempluk Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ruang Bersama Indonesia adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang diinisiasi oleh mantan Menteri PPPA Bintang Puspayoga.
Saat ini, tercatat ada lebih dari 3.000 desa DRPPA di seluruh Indonesia.
"Kami melanjutkannya dengan nama Ruang Bersama Indonesia, karena menjadi kolaborasi dari seluruh kementerian/lembaga dan partisipasi masyarakat," kata Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
Pihaknya berharap keberadaan RBI dapat membangun ketahanan pangan keluarga serta keluarga yang berkualitas menuju tercapainya Indonesia Emas 2045.
Melalui program RBI, Kampung Jimpitan diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Indonesia.
Tradisi jimpitan bukan hanya tentang penggalangan dana, tetapi juga simbol gotong royong dan solidaritas yang telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Dengan semakin kuatnya kebersamaan di tingkat desa, diharapkan nilai-nilai luhur bangsa tetap lestari dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Kampung Jimpitan membuktikan bahwa dengan semangat kebersamaan, daerah rawa pun bisa diubah menjadi kampung yang penuh berkah.