Merantau Ke Ibu Kota : Untung Atau Buntung?
- ibu kota
- Dki Jakarta
Masih ingat dengan lirik lagu "Sapa suru datang Jakarta, Sapa suru datang Jakarta, Sandiri suka, sandiri rasa, Eh do e sayang". Lagu yang dibawakan oleh Kembar Group seolah menceritakan lika-liku kehidupan keras di ibu kota. Jauh dari keluarga dan harus bisa berdiri di kaki sendiri.

Ket. Jakarta Kota Metropolitan
Doc: Unsplash | Eko Herwantoro
Selain jadi pusat pemerintahan, Jakarta menjadi pusat perekonomian dan bisnis di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit seolah jadi saksi bisu betapa sibuknya Ibu Kota. Rasanya tak banyak waktu yang tersisa untuk bisa bernapas lega. Semua orang berlari mengejar setiap titik tujuannya.
Meskipun demikian, tak sedikit warga Indonesia yang mencoba peruntungan datang ke ibu kota. Tak hanya yang sudah matang, fresh graduate pun tak mau kalah untuk bisa bersaing di tengah kompetitifnya kehidupan ibu kota.
Merantau ke Jakarta diakui memiliki sejumlah keuntungan yang mungkin tak bisa diraih di kampung halaman. Karir misalnya, banyak orang percaya bahwa Jakarta jadi kota paling tepat untuk membangun karir yang cemerlang.
Terbukanya lapangan kerja bergengsi, membuat Jakarta jadi magnet untuk mencari pekerjaan yang punya prestise. Upah yang didapatkan pun relatif tinggi. Jika kamu pintar mencari celah, selalu ada peluang untuk mencapai puncak karir di Jakarta.
Meskipun bergengsi, merantau ke ibu kota tidak selalu senyaman kelihatannya. Pahamilah beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum merantau ke Jakarta.
Anda mungkin tertarik:
1. Biaya hidup yang besar
Sebagai kota metropolitan, Upah Minimum Regional (UMR) terbilang cukup tinggi, namun hal ini juga sejalan dengan biaya hidup di Jakarta yang relatif besar.
Untuk bisa bertahan hidup di Jakarta, kamu perlu benar-benar memperhitungkan biaya yang kamu keluarkan dengan upah yang kamu dapatkan.
Meskipun biaya hidup di Jakarta relatif besar, kamu tetap bisa hidup berkecukupan apabila kamu benar-benar pintar dalam mengelola keuanganmu. Syukur-syukur jika kamu memang telah membawa tabungan sebelum memutuskan merantau ke Ibu Kota.
2. Jangan lapar mata
Pusat perbelanjaan di Jakarta terbilang sangat berlimpah. Dari mulai pasar, hingga mall-mall yang menjual barang-barang branded.
Kebanyakan orang sulit untuk menahan godaan belanja di sini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pilihan barang yang mungkin tidak ditemukan di daerah asalmu.
Meskipun demikian, kembali lagi ke poin yang pertama, bahwa biaya hidup yang besar di Jakarta menuntutmu untuk bisa hidup berhemat. Terutama untuk mempertimbangkan kebutuhan mana yang lebih perlu diutamakan.
Jangan sampai godaan berbelanja membuatmu buntung saat hidup di Ibu Kota.
3. Pilihlah pergaulan yang sehat
Merantau ke Jakarta mungkin membuatmu bertemu dengan berbagai jenis pertemanan. Mulai dari yang baik, hingga yang cenderung ke arah tidak baik. Dalam hal ini, kamu benar-benar perlu memperhatikan dengan siapa kamu bergaul. Karena tidak semua pergaulan bisa jadi dampak positif untukmu.
4. Persiapkan mental
Merantau selalu membutuhkan persiapan mental yang baik. Berbagai budaya yang mungkin jauh dari kebiasaan, bisa saja membuatmu mengalami culture shock.
Kamu perlu mempersiapkan mental untuk segala resiko yang terjadi di kota ini. Ingat kembali apa yang jadi tujuanmu merantau ke Jakarta. Agar kamu selalu kembali ke arah yang lurus.