Kearifan Lokal Menjadi Seni Dari Sebutir Biji Kopi
- batik
- Rokok
- Kesenian
- Kopi
- Lasem
- Seni Lukis
Seni dan kopi merupakan dua komponen yang bisa saling berkesinambungan. Karena tidak jarang, sebuah tradisi lokal yang ada di daerah setempat bisa menjadi seni yang bercorak khas berdasarkan kearifan lokal. Salah satu daya tarik yang akan kita bahas adalah kopi. Yap, kopi sendiri merupakan salah satu jenis tanaman berbiji yang apabila di sangrai berwarna hitam legam dengan aroma yang khas. Kopi juga menjadi salah satu minuman yang digemari oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuai.
Ket. gambar kopi
Doc: gambar tajaan iStock. pixabay.com
Diketahui, bahwa salah satu kopi yang termasyhur yakni kopi lelet khas Lasem. dewasa ini menjadi simbol terpenting dari kota tersebut. Yang mana, sejak tahun 1915 tanaman kopi tumbuh di sekitar desa-desa yang menjadi pekarangan kebun kopi, salah satunya di Desa Labuan bagian selatan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang. Beraneka macam jenis-jenis kopi yang ditanam seperti halnya kopi robusta, kopi Arabica, dan kopi jawa.
Dengan kondisi tanah yang subur disertai dengan permukaan lereng yang tingginya berkisar 500 mdpl, mengakibatkan tumbuhan kopi bisa berbuah banyak. Bicara soal seni yang mana merupakan hasil karya yang dihasilkan oleh manusia dengan menghasilkan sebuah value (nilai) artistik tersendiri yang bisa masuk dalam beberapa kategori antara lain seni musik, seni tari, seni lukis, seni terapan, kerajinan, dan lain-lain. Menurut para ahli, Aristoteles mendefinisikan bahwa seni adalah hal yang harus diniai sebagai tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia.
Yang dimaksud disini beliau tidak hanya sekedar "tiruan" belaka, akan tetapi seni itu harus mempunyai kelebihan yang sifatnya umum. Nah, dengan hadirnya budaya ngopi dari masyarakat lasem mencuat pertama kali karena waktu senggang setelah berjam-jam melakukan aktifitas bekerja setelah itu mereka menuju warung kopi untuk sekedar melepas penat.
Menurut Muhammad Al Mahdi atau biasa dipanggil dengan Koh Lam, yang juga tertuang di dalam bukunya yang berjudul menyibak sejarah kopi lelet khas lasem ini, beliau mengatakan bahwa pada tahun 1351 lasem di bawah kekuasaan ratu majapahit yang bernama Sri Rajasa Dhuhitendu Dewi.
Keberadaan kopi di lasem menurut keterangan dari beberapa pihak warga juga memprediksi dengan banyaknya tanaman kopi tersebut sudah ada sejak masa kolonial, sampai sekarang pun tanaman kopi masih banyak dijumpai di pegunungan lasem mulai dari daerah siwalan sukun, ceriwik, rakitan, labuhan dan gunung lasem bagian timur.
Adanya kopi yang ada di Lasem beserta penemu budaya nglelet kopi itu yang diprakarsai oleh mahmudi, seorang warga lokal yang sedang menikmati kopi yang pada akhirnya ampas kopi tersebut dilukiskan di atas permukaan rokok dengan cara membatik.
Anda mungkin tertarik:
Batik memang pada dasarnya sudah dikenal lama oleh masyarakat lasem. seorang putri campa yang bernama Na Li Ni itulah yang memperkenalkan batik khas lasem sejak tahun saka 1335. Kali ini, ada beberapa cara untuk nglelet atau membatik di atas batang rokok yang menjadi ciri khas dari Kota lasem, diantaranya:
Siapkan alat-alat pendukung ( tisu, alat sandaran untuk meletakkan rokok, susu, gula jawa, dan tusuk gigi ).
Aduk ampas kopi secara merata dan masukkan gula. Pastikan gula dan kopi tercampur merata.
Diamkan sekitar 1-2 menit
Lalu, tuangkan cairan tersebut di piring kecil atau biasa disebut dengan lepek
Dinginkan terlebih dahulu
Ambil satu helai tisu
Celupkan di atas lepek, pastikan tisu menyerap seluruh ampas kopi
Berikan sedikit susu atau gula jawa
Aduk sampai rata
Ambil satu batang tusuk gigi, lalu mulailah membatik sesuai selera masing-masing
Selanjutnya, akan terlihat hasil karya seni lukis dengan cara membatik di atas batang rokok.
Demikian sekelumit ulasan pembahasan antara seni dan kopi yang tertuang dalam tradisi melelet atau menggambar dimana suatu kebiasaan ini dilakukan oleh warga desa setempat.
Sebuah seni yang memperlihatkan keindahalan sebuah seni yang diramu di atas permukaan batang rokok, dimana hal tersebut walaupun terbilang remeh namun menjadi pembeda dan menjadi suatu nilai artistik yang dipunyai dari kota tersebut.