Koran-jakarta.com || Jum'at, 04 Mar 2022, 20:12 WIB

Peran UKM Pendidikan Penting Atasi Learning Loss

  • Pendidikan
  • UKM
  • Belajar Daring
  • Learning Loss

JAKARTA - Sistem pembelajaran jarak jauh telah diberlakukan selama 2 tahun lebih akibat pandemi Covid-19. Ini bisa melahirkan risiko terjadinya kehilangan belajar (learning loss). Untuk mengatasi masalah tersebut Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar mulai tahun ajaran 2022/2023.

Peran UKM Pendidikan Penting Atasi Learning Loss

Ket. pembelajaran

Doc: ISTIMEWA Peran UKM Pendidikan Penting Atasi Learning Loss

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar menjadikan peran UKM pendidikan seperti kursus Bahasa Inggris, bimbel SD, SMP, dan SMA/sederajat, bimbel khusus ujian nasional, guru les privat dan sejenisnya sangat penting. Mereka dinilai sangat memerlukan dukungan akses pendanaan untuk pengembangan usaha.

Menurut Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2021, terdapat 46,6 juta pelaku UKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan. Hal ini karena terkendala terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun pinjaman peer to peer (P2P).

"Pintek sebagai perusahaan teknologi finansial P2P untuk pendidikan, mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadopsi pendanaan tertanam kepada UKM Pendidikan melalui kerja sama dengan produsen kebutuhan pendidikan dan mitra resmi SIPLah," ujar Co-Founder dan Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono dalam konferensi pers virtual Rabu (2/3).

Dengan konsep pembiayaan pendidikan tertanam (education embedded financing/EEF), Pintek menyediakan layanan bagi pelaku UMKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan. Hal ini diyakini dapat mengurangi learning loss yang terjadi.

"Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah. Pintek sudah siap dana, sehingga UKM tidak perlu khawatir lagi, dan sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai," ungkapnya.

Dalam menerapkan EEF, Pintek bekerja sama langsung dalam rantai pasokan guna menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku UKM pendidikan. Hal ini merupakan langkah konkret bagi perusahaan untuk dapat bersinergi dengan seluruh ekosistem pendidikan, mulai penyedia produk dan jasa pendidikan, pelaku UKM pendidikan hingga pengguna akhir, yaitu sekolah, guru, dan siswa yang menerima manfaat positif.

"Solusi education embedded financing ini dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis pendidikan di berbagai skala. Harapannya, seluruh pelaku UKM pendidikan bisa memiliki akses pendanaan, dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah sehingga Merdeka Mengajar dapat terealisasi," ujar dia.

Hingga saat ini, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 pelaku UKM pendidikan yang menjangkau lebih dari 650.000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi. Perusahaan ini menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,35 juta pengunjung unik setiap bulan.

Tim Redaksi:
H
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Haryo Brono

Artikel Terkait