Koran-jakarta.com || Senin, 31 Mei 2021, 05:10 WIB

Pemerintah Tandingan Myanmar Pamerkan Angkatan Bersenjata Baru

  • myanmar
  • Kudeta
  • Junta

YANGON - Pemerintah tandingan yang dibentuk oleh penentang junta militer Myanmar mengatakan gelombang rekrutan pertamanya telah menyelesaikan pelatihan untuk pasukan pertahanan baru. Mereka merilis video yang sedang melakukan berparade berseragam.

Pemerintah Tandingan Myanmar Pamerkan Angkatan Bersenjata Baru

Ket. Perekrutan anggota angkatan bersenjata yang dibentuk oleh pengunjuk rasadi kamp pelatihan di daerah yang dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata di Negara Bagian Karen, Myanmar pada 9 April 2021 lalu

Doc: VoA/Reuters Pemerintah Tandingan Myanmar Pamerkan Angkatan Bersenjata Baru

Pemerintah Persatuan Nasional telah mengumumkan akan membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat untuk menantang tentara, yang merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan.

Video upacara kelulusan dirilis pada Jumat (28/5) atas nama Yee Mon, menteri pertahanan pemerintah tandingan.

"Militer ini dibentuk oleh pemerintah sipil resmi," kata seorang perwira tak dikenal pada upacara tersebut. "Pasukan Pertahanan Rakyat harus sejalan dengan rakyat dan melindungi rakyat. Kami akan berjuang untuk memenangkan pertempuran ini," imbuh dia.

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk diminta komentarnya.

Otoritas militer mengatakan Pemerintah Persatuan Nasional adalah pengkhianat. Baik Pemerintah Persatuan Nasional maupun Angkatan Pertahanan Rakyat telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Video tersebut menunjukkan sekitar 100 pejuang berbaris di lapangan parade berlumpur di hutan. Mereka berbaris dengan seragam kamuflase baru di belakang bendera kekuatan baru, merah dengan bintang putih. Mereka tidak ditampilkan membawa senjata.

Protes antimiliter terjadi setiap hari di banyak bagian negara, pemogokan oleh penentang junta telah melumpuhkan bisnis dan pertempuran telah berkobar dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata yang menentang junta dan milisi baru yang dibentuk untuk menentangnya.

Dua bom rakitan meledak di kota utama Yangon pada Sabtu (29/5). "Pemboman tersebut tampaknya menargetkan sebuah pos polisi dan sebuah truk tentara," kata laman berita Mizzima.

Dikatakan satu orang yang berbicara dengan tentara telah terluka dalam insiden kedua.

Pasukan junta telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak kudeta, menurut angka yang dikutip oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 4.000 orang telah ditahan.

Pemimpin junta, Min Aung Hlaing, mengatakan korban tewas sipil mendekati 300 dan mengatakan sekitar 50 anggota polisi telah tewas. Dia tidak memberikan angka korban untuk tentara. Kelompok-kelompok yang memerangi angkatan bersenjata mengatakan mereka telah menimbulkan banyak korban. VoA/I-1


Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Ilham Sudrajat

Artikel Terkait