Warga Diajak Implementasikan Empat Pilar MPR
JAKARTA - Masyaraat diajak untuk menjaga dan meningkatkan implementasi Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Implementasi empat pilar ini diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga diharapkan seluruh rakyat bisa menjiwai nilai-nilai luhur bangsa.

Ket. Wakil Ketua MPR Syarief Hasan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di dua lokasi di Kabupaten Tangerang yaitu Binong Permai dan Yayasan Pendidikan Islam Esa Nusa, Sabtu (22/8).
Doc: Antara/Istimewa.
"Mari kita jalankan empat pilar dengan penuh konsekuen. Melalui empat pilar bangsa Indonesia bisa bersatu dan utuh. Bangsa ini sudah merasakan arti penting dan makna empat pilar," kata Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/8).
Hal itu dikatakan Syarief Hasan saat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR di dua lokasi di Kabupaten Tangerang yaitu Binong Permai dan Yayasan Pendidikan Islam Esa Nusa.
Melalui sosialisasi, tambah dia, bisa menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, saling menghormati, menghargai, dan toleransi kepada yang lain. Termasuk saat pandemi Covid-19 bisa saling mengingatkan untuk saling mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan semua.
Jaga Pancasila
Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat ketika ada sekelompok orang ingin mengubah Pancasila namun masyarakat ramai-ramai menolak. Secara khusus dia mengajak masyarakat untuk terus menjaga Pancasila karena mengatur pola hidup masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
"Bangsa lain saja mengapresiasi Pancasila. Kita pastinya bangga dan mengimplementasikan dalam kehidupan," katanya.
Anda mungkin tertarik:
Saat berada di hadapan guru, kepala desa, TNI, Polisi, dan unsur masyarakat lain yang diundang dalam sosialisasi di Sekolah Eka Nusa, Syarief Hasan mengingatkan kembali untuk menjaga, merawat, dan melindung nilai-nilai luhur bangsa.
Menurut dia, masyarakat merasakan kehadiran Pancasila, sejak dulu hingga sekarang. Dengan Pancasila masyarakat bisa hidup tentram, toleransi, dan berdampingan dengan yang lain untuk saling membangun bangsa dan tidak pernah mempertentangkan satu golongan dengan yang lain.
Secara terpisah, Ketua Institut Sarinah, Eva K Sundari mengatakan penggunaan moralitas Pancasila dalam pembangunan, seperti penghormatan pada keberagaman, memajukan musyawarah untuk mufakat, dan menempatkan keadilan sosial untuk semua anak bangsa Indonesia harus diimplementasikan. Hal ini harus menjadi prinsip-prinsip dalam perencanaan pembangunan.
Eva menegaskan perwujudan cinta Tanah Air itu termasuk pro pada lingkungan dan daya dukung bumi, bukan terhenti pada egoisme manusia untuk mengeksploitasi alam demi akumulasi kapital.
Dosen Universitas Indonesia (UI) Agnes Purbasari memperkenalkan Institut Sarinah, lembagathink tankuntuk mengembangkan pemikiran-pemikiran feminisme nasionalis Pancasila sekaligus melakukan pengorganisasian masyarakat untuk mendukung program-programnation and character building.
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unair, Muryani mengingatkan perlunya pendekatan valuasi sumber daya alam dalam pembangunan. n ola/Ant/N-3