Koran-jakarta.com || Kamis, 18 Okt 2018, 00:00 WIB

Jokowi Tegur Menkes dan Dirut BPJS

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyindir dan menegur Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Fahmi Idris. Kepala Negara heran karena dia harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan defisit yang melanda BPJS Kesehatan. Padahal, menurut dia, masalah defisit seperti ini seharusnya bisa selesai di tingkat kementerian.

Jokowi Tegur Menkes dan Dirut BPJS

Ket. BERI SAMBUTAN - Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pembukaan Kongres XIV Persatuan Rumah Sakit Seluruh Inonesia (PERSI), di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (17/10).

Doc: SETGAB Jokowi Tegur Menkes dan Dirut BPJS

"Mestinya sudah rampunglah di (tingkat) Menkes, di Dirut BPJS. Urusan pembayaran utang RS sampai Presiden. Ini kebangetan sebetulnya," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), di Jakarta, Rabu (17/10). "Kalau tahun depan masih diulang kebangetan," tambahnya.

Jokowi mengatakan, sekitar sebulan lalu ia sudah memutuskan untuk menambah anggaran BPJS sebesar 4,9 triliun rupiah melalui APBN. Namun, dana talangan itu masih belum cukup untuk menutup defisit. Presiden mengaku heran dengan kondisi itu. "Ini masih kurang lagi. 'Pak masih kurang, kebutuhan bukan 4,9 T', lah kok enak banget ini, kalau kurang minta, kalau kurang minta," kata Jokowi.

Jokowi meminta BPJS untuk segera memperbaiki sistem manajemen yang ada. Jika sistem telah diperbaiki, Jokowi meyakini BPJS bisa terhindar dari defisit keuangan. "Saya sering marahi Pak Dirut BPJS, tapi dalam hati, saya enggak bisa keluarkan, ini manajemen negara sebesar kita enggak mudah. Artinya, Dirut BPJS ngurus berapa ribu RS. Tapi sekali lagi, kalau membangun sistemnya benar, ini gampang," kata Jokowi.


Pantau Lansung


Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta rumah sakit tidak mengeluh kepada media terkait utang yang belum dibayar oleh BPJS Kesehatan. Jokowi mengaku selama ini selalu memantau langsung sistem jaminan kesehatan dengan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah rumah sakit.

"Saya memang seperti itu. Saya mau kontrol, mau cek. Dan suaranya, 'Pak ini utang kita sudah puluhan miliar belum dibayar (BPJS)'. Ngerti saya," kata Jokowi. "Jadi, Pak Dirut Rumah Sakit enggak usah bicara banyak di media, saya sudah ngerti," tambah Jokowi.

Jokowi mencontohkan saat ia berkunjung ke Bandung, ia mendadak mendatangi Rumah Sakit Hasan Sadikin. Lalu saat di Nabire, Papua, ia juga sempat mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Nabire.

"Saya tanya langsung, saya dengerin dokter menyampaikan ke kuping saya, nyantel di sini, dirutnya bisik-bisik nyantel di sini," kata Jokowi. "Tapi saya enggak pernah ngajak yang namanya Bu Menteri Kesehatan dan Dirut BPJS. Enggak. Nanti dirut (rumah sakit) pada takut," tambahnya.



fdl/P-4

Tim Redaksi:
M
K

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait