
Polisi Perketat Keamanan di New Delhi
Jaga Keamanan - Sejumlah anggota polisi berjaga di sekitar Benteng Merah, New Delhi, India, pada Rabu (27/1). Penjagaan keamanan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya terjadi bentrokan antara petani yang menolak UU Reformasi Agraria dengan aparat kepolisian.
Foto: AFP/Jewel SAMADNEW DELHI - Aparat kepolisian India pada Rabu (27/1) memperketat keamanan dan menutup sejumlah jalanan di New Delhi setelah sehari sebelumnya para petani membuat kerusuhan dan bentrok dengan pihak keamanan yang mengakibatkan 1 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Kerusuhan di New Delhi itu merupakan puncak dari pertikaian antara pemerintah dan ribuan petani yang berkumpul di pinggiran ibu kota sejak pengujung November lalu yang menuntut agar undang-undang reformasi agraria terbaru dicabut.
Para petani yang sebagian besar berasal dari negara-negara bagian di India utara itu menolak UU itu karena khawatir harga dari hasil pertanian mereka akan ditekan oleh perusahaan-perusahaan besar setelah BUMN tak mau jadi satu-satunya lembaga yang menampung produksi pertanian.
- Baca Juga: Indonesia Jangan Reaktif Ucapan Trump
- Baca Juga: Australia-PNG Segera Teken Perjanjian Pertahanan
Pada Selasa (26/1), bersamaan dengan peringatan parade Hari Republik, para petani ini dengan menaiki traktor berkonvoi merangsek menembus barikade yang didirikan di wilayah pusat ibu kota dan aksi mereka dihadang polisi dengan tongkat dan peluru gas air mata untuk menahan dan menghalau laju para petani itu.
Upaya penghadangan polisi itu dilawan para petani yang menggunakan batang pohon dan tongkat besi, bahkan membajak bus-bus yang dipergunakan untuk menghalangi konvoi para petani itu.
"Satu petani tewas dalam insiden traktor terguling setelah menabrak barikade dan sekitar 300 anggota polisi terluka," demikian keterangan seorang pejabat.
Dalam aksi demo para petani itu berhasil menembus garis polisi yang dipasang dekat Benteng Merah dan mereka berkumpul di sana hingga akhirnya dibubarkan secara paksa oleh polisi. Saat hari telah senja, para petani itu kemudian mundur ke wilayah pinggiran.
Selain di New Delhi, para petani dengan jumlah yang lebih kecil, juga dilaporkan melakukan aksi protes di Kota Mumbai dan Bangalore, serta di Provinsi Haryana.
Isu Sensitif
Masalah pertanian merupakan isu politik yang amat sensitif di India yang memiliki populasi 1,3 miliar dimana hampir 70 persen populasi itu menggantungkan hidupnya di sektor pertanian.
Pemerintah India sebelumnya telah menunda agenda reformasi agraria itu selama 18 bulan, namun serikat petani bersikeras meminta agar UU itu dihapuskan.
Sepuluh putaran perundingan antara serikat petani dan para menteri terkait pun gagal mencapai kata sepakat bahkan perundingan bisa dikatakan saat ini mandek.
Menanggapi aksi protes para petani, pihak pemerintah mengatakan bahwa para petani itu telah dimanipulasi oleh partai oposisi yang sebagian besar mendukung aksi protes ini.
Sementara seorang petani warga Sikh yang ikut serta dalam aksi pada Selasa bernama Singh, menyatakan akan terus melakukan aksi protes setelah tuntutan mereka tak ditanggapi pemerintah. AFP/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Jennie BLACKPINK feat Doechii Rilis Single 'ExtraL'
-
Akhirnya.. BLACKPINK Umumkan Tanggal dan Lokasi Konser Tur Dunia
-
Anggota Komisi X DPR Beri PR untuk Mendikti Saintek yang Baru, Salah Satunya Soal Tukin
-
Harga Minyak Naik Karena Ekspektasi Permintaan AS yang Kuat
-
Penyerang Plympiacos, Ayoub El Kaabi, Pimpin Daftar Pencetak Gol Terbanyak Liga Europa