Pelabuhan Patimban Diyakini Bisa Permudah Akses Logistik
Foto: istimewaJAKARTA- Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat diperkirakan bakal menurunkan biaya serta mempermudah akses logistik bagi sektor manufaktur, khususnya di kawasan industri Jawa Barat. Tak hanya itu, pelabuhan tersebut dapat menurunkan beban lalu lintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta termasuk lalu lintas angkutan barang di sepanjang tol Cikampek menuju Jakarta.
"Ini bagian dari upaya pemerintah menyulesaikan persoalan logistik. Karena kalau dari Jawa Barat ke Tanjung Priok, biayanya sebesar 4,9 dollar AS per kilometer (KM). Sedangkan, best practice di negara lain hanya 1 dollar AS per KM. Sehingga Pelabuhan Patimban mendorong industri lebih kompetitif," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya dalam rapat bersama pemimpin daerah di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Adapun 49 persen saham dari proyek ini berasal dari Jepang. Dalam petanya akan dibangun port khusus industri otomotif tentunya akan mempermudah ekspor otomotif nasional. Tentunya ini mempermudah kegiatan ekspor otomotif nasional.
- Baca Juga: Manfaatkan Lahan Gambut
- Baca Juga: Optimalkan Potensi Pangan Akuatik
Menperin memproyeksi ekspor otomotif bakal meningkat hingga 30 persen, apalagi mayoritas produsen otomotif berada di Jawa Barat. Saat ini, produksi industri otomotif di Indonesia mencapai 1,1 juta unit per tahun dengan ekspor sebesar 200 ribu unit per tahun.
Dasar Hukum Pembangunan Pelabuhan Patimban adalah Perpres No. 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional dan Perpres No 47 Tahun 2016 tentang penetapan pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang sebagai proyek strategis nasional.
Terus dipacu
Airlangga menegaskan, pemerintah mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah. "Khusus untuk Jabar bagian Utara, industri yang potensial antara lain sektor otomotif, elektronika, makanan dan minuman, telematika, serta tekstil dan produk tekstil. Sedangkan, wilayah Jabar bagian Selatan, industri pengolahan hasil pertanian dan maritime,"katanya.
- Baca Juga: Sinergi Pentahelix Jaga Ketahanan Pangan Berkelanjutan
- Baca Juga: Berpotensi Lanjut Melemah
Merujuk data Pemprov Jabar, daerah tersebut berkontribusi sebesar 14,33 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyumbang 60 persen PDB sektor industri manufaktur. Dari sisi investasi, Jawa Barat memberikan 34,46 persen dari penanaman modal asing.ers/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
- 2 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 3 Semoga Hasilkan Aksi Nyata, Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 Akan Dimulai di Azerbaijan
- 4 Kepala OIKN Sudah Dilantik, DPR Harap Pembangunan IKN Lebih Cepat
- 5 Keren! Petugas Transjakarta Tampil Beda di Hari Pahlawan
Berita Terkini
- Lagi, Rupiah Melemah jelang Rilis Inflasi ASĀ
- Jaringan Irigasi Dadahup Perkuat Sawah Baru Kalteng
- Inovasikan Nanofluida, Mahasiswa ITS Dongkrak Pemanfaatan Energi Geotermal
- Pj. Gubernur Adhy Rekomendasikan Tingkatkan Frekuensi Layanan Penyebrangan untuk Pulau-pulau Terluar di Rapat Forum Komunikasi Perhubungan
- Perkuat Ketahanan Demokrasi dengan Partisipasi Warga Negara