
Kurangi Impor Pangan, Agar Koperasi Desa Merah Putih Bisa Tumbuh
Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Eugenia Mardanugraha
Foto: istimewaJAKARTA-Niat besar pemerintah untuk membangun 70 ribu koperasi desa merah putih sangat bagus untuk menghidupkan koperasi, namun harus diakui koperasi itu nanti bakal bersaing dengan komoditas impor. Satu satunya jalan yakni pemerintah harus menekan impor.
Demikian ditegaskan Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Eugenia Mardanugraha pada Koran Jakarta, Minggu (9/3), menanggapi gagasan besar Presiden Prabowo terkait koperasi desa merah putih.
"Itu rencana bagus, namun pemerintah harus ingat bahwa petani juga bersaing dengan komoditas impor. Ketika koperasi ditingkatkan fungsinya agar produktivitas petani meningkat, impor komoditas pangan harus dibatasi,"tegas Eugenia
Dia mencontohkan seperti yang terjadi pada bawang putih dan jeruk/buah buahan. "Jika bisa ditanam oleh petani kemudian disimpan di koperasi, maka impor perlu dibatasi. Artinya, pembangunan koperasi merah putih harus disinergikan dengan kebijakan impor pangan yang mendukungnya,"tegasnya
Di Tiongkok sepengetahuan saya papar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) itu, pemerintah sangat mendukung petani, namun dilakukan dengan cara berbeda, yaitu memodernisasi petani dengan peralatan pertanian modern dan membangun pabrik pengemasan dan pendistribusian di area kebun.
Sehingga investasinya sangat besar, dan itu mampu dilakukan oleh pemerintah Tiongkok karena uangnya banyak. "Maksud saya, keterbatasan anggaran negara Indonesia juga menjadi isue yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan kestabilan harga pangan. Tidak hanya sekadar memberikan bantuan pada koperasi,"ungkapnya
Eugenia menegaskan pula rencana koperasi merah putih ini bagus untuk menghidupkan koperasi dan perekonomian di desa. Bantuan yang diberikan kepada koperasi merah putih menjadikan koperasi sebagai kepanjangtangan pemerintah dalam menstabilkan harga pangan.
Ketika paceklik, koperasi dapat menjual dengan harga yang lebih rendah dari pasar, sebaliknya ketika panen raya koperasi dapat membeli dengan harga yang lebih mahal dari petani. Untuk pangan yang dapat disimpan seperti beras, koperasi menjadi gudang penyimpanan.
Jadi Offtaker
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dapat menjadi offtaker yang membeli hasil tani para petani ataupun hasil tangkapan nelayan di desa.
Sudaryono meyakini para petani dan nelayan di desa dapat menjual hasil panen dan tangkapannya dengan harga yang sepadan sehingga keberadaan koperasi pun menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 4 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
Berita Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan Permudah Klaim JHT Eks Karyawan PT Sritex Lewat Layanan Prioritas
-
Gol Spektakuler Rizky Ridho Justru Melecut Semangat Kubu Arema
-
KPAI Nilai Dugaan Kapolres Ngada Membuat Konten Lalu Dikirim ke Situs Porno Bentuk Baru TPPO
-
Sadis dan Biadab, Luka-luka pada Mayat Ibu dan Anak di Tambora akibat Kekerasan Benda Tumpul
-
Iga Swiatek Masih Perkasa di Indian Wells