Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 14 Des 2017, 07:00 WIB

Jadikan Lautan Pemersatu Bangsa

PUNCAK HARI NUSANTARA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kedua kiri) didampingi KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (ketiga kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan disambut penari ketika menghadiri puncak peringatan Hari Nusantara di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (13/12).

Foto: ANTARA/Zabur Karuru

Komitmen Pemeirntah untuk memanfaatkan potensi lautan kini mulai diimplementasikan dalam berbagai sarana dna prasarana.

Cirebon - Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, laut tak lagi di punggungi. Samudera tak dibelakangi. Tapi laut menjadi pemersatu, bukan pemisah. Deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957 yang jadi latar belakang peringatan Hari Nusantara, merupakan tonggak sejarah yang membuat kedaulatan Indonesia di luat kian luas.

"Pada saat pidato pelantikan Pak Jokowi mengatakan kita telah lama memunggungi laut, samudera. Padahal Indonesia adalah bangsa maritim. Laut bukan pemisah tapi pemersatu bangsa," kata Tjahjo saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Nusantara di Cirebon, Jabar, Rabu (13/12) Peringatan dengan tema "Gotong Royong Dalam Kebhinekaan di Nusantara Guna Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia".

Karena itu, menjaga kedaulatan laut, kata Tjahjo, kuncinya pada solidnya tiga matra TNI. Lebih khusus lagi TNI Al yang memang menjadi angkatan dengan tugas menjaga kedaulatan maritim. Kata Tjahjo, TNI AL, adalah matra TNI yang ada di garda depan menjaga kedaulatan negara di lautan. Dari Sabang sampai Merauke, dari Sebatik, Nunukan, Sangir Talaud, Morotai sampai Atambua, Malaka dan seluruh jengkal lautan Nusantara, itu adalah tanggung jawab TNI AL. Dan TNI AL tak sendiri,tapi bahu membahu menjaga NKRI bersama matra udara dan darat. "Bapak Presiden Jokowi sendiri berkomitmen meningkatkan kemampuan TNI," kata dia.

Karena kata Tjahjo menjaga lautan membutuhkan TNI AL yang kuat dan modern. Tentara laut Indonesia harus dilengkapi dengan peralatan canggih. Sehingga menjaga kedaulatan lautan bisa lebih efektif. Pemerintah sangat mendukung modernisasi alutsista TNI AL. Tahun depan, misalnya TNI AL akan punya beberapa kapal selam baru.

"Kalau tak salah tahun depan TNI AL kita akan punya empat selam," katanya. Tidak hanya kapal selam kata dia, yang jadi perhatian pemerintah untuk mendukung kinerja TNI AL. Pengadaan kapal perang lainnya juga terus diusahakan untuk ditambah. Saat ini, TNI AL telah memiliki 151 kapal perang yang lengkap dengan senjata.

Target pemerintah sendiri, minimal TNI AL punya 180-200 kapal perang. "Sedang kita siapkan juga kapal induk di Natuna, Bitung, Selarung. Selarung itu dekat dengan Australia. Tapi kapal induk itu bukan kapal, tapi pangkalan militer atau pangkalan pertahanan di pulau," tutur Tjahjo. Acara Hari Nusantara sendiri dimeriahkan dengan atraksi terjun payung dari Pasukan Katak TNI AL. Atraksi lainnya yang ditampilkan adalah aksi penyelamatan kapal nelayan yang terbakar oleh pasukan TNI AL. Tjahjo memuji atraksi tersebut. Kata dia, itu bentuk manunggalnya TNI AL dengan nelayan.

Hadir dalam peringatan Hari Nusantara Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, KSAL, Laksmana Ade Supandi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo serta sejumlah kepala daerah yang mendapatkan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Nusa dan Satya Lencana Wira Dharma.

Sangat Tepat

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengatakan Cirebon sempat melewati masa keemasan sebagai wilayah kemaritiman. Pelabuhan Cirebon memiliki peran penting di Indonesia.

"Memilih Kota Cirebon sebagai tempat peringatan puncak acara Hari Nusantara sangat tepat. Melalui peringatan ini semoga dapat memelihara dan semakin kuat menyadarkan kita untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Aher. Aher menilai rencana Presiden Joko Widodo untuk menjadi Indonesia sebagai poros maritim dunia hal yang realistis. Sebab Jawa Barat, dia menjelaskan, memiliki potensi kemaritiman yang besar. Panjang pantai di Jawa Barat mencapai 842,6 kilometer. ags/AR-3

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.