Ekonomi Tiongkok Diproyeksikan Tumbuh 8,1 Persen pada 2021
Foto: Sumber NBS/World Bank - AFPWASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 8,1 persen pada tahun 2021. Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath, pada konferensi pers virtual Selasa (26/1) waktu setempat, mengatakan Tiongkok akan kembali ke tingkat proyeksi pertumbuhan ekonomi prapandemi pada kuartal keempat tahun 2020 dan jauh di atas pertumbuhan ekonomi negara utama dunia lainnya.
"Tiongkok sangat berhasil dalam mengatasi pandemi dan telah memainkan peran yang sangat penting untuk mengembalikan aktivitas jauh lebih cepat," kata Gopinath, di Washington, Selasa.
Gopinath mengatakan pemerintah Tiongkok berhasil mengenjot pertumbuhan ekonominya melalui kebijakan yang efektif, baik kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Dia menambahkan ekspor Tiongkok juga terus meningkat.
Sementara itu, Kepala Divisi di Departemen Riset IMF, Malhar Nabar, mengatakan dukungan kebijakan Tiongkok telah menjadi pendorong besar dari pemulihan ekonomi yang mengesankan pada tahun 2020.
"Dukungan belanja infrastruktur publik, dan juga dukungan yang diberikan kepada rumah tangga yang terkena dampak dan perusahaan, diperkuat dengan tindakan agresif oleh People's Bank of China untuk memberikan dukungan likuiditas dan memastikan bahwa pemberian kredit tetap kuat," kata Nabar.
Ke depan, IMF melihat peningkatan bertahap ke aktivitas sektor swasta, dimulai dengan peningkatan dalam aktivitas investasi swasta. "Itu sebenarnya sudah terlihat pada paruh kedua tahun lalu, dan kami berharap itu terus berlanjut."
Nabar menambahkan, dalam mengamankan jalur pemulihan ekonomi, sangat penting bagi Tiongkok untuk memastikan bahwa menyeimbangkan kembali ke konsumsi swasta terus berlanjut dan bahkan dipercepat sampai taraf tertentu, dengan upaya memperkuat jaring pengaman sosial.
IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh 5,5 persen pada 2021, atau 0,3 poin persentase di atas perkiraan bulan Oktober.
Di tempat yang sama, IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Inggris untuk tahun 2021 karena kebangkitan kasus virus korona. Inggris butuh waktu hingga tahun depan untuk mengembalikan kondisi ekonomi ke posisi prapandemi. IMF memangkas prospek pertumbuhan Inggris sebesar 1,4 poin persentase menjadi 4,5 persen
Inggris Terpukul
IMF memperkirakan Inggris adalah negara yang paling terpukul dari tujuh negara dengan ekonomi maju terbesar di dunia tahun lalu. Negara itu mencatat penurunan 10,0 persen dalam output, meskipun Spanyol - yang berada di luar tujuh teratas - mengalami penurunan 11,1 persen.
Pemulihan akan memakan waktu, baik di Inggris maupun di tempat lain di Eropa.
"AS dan Jepang diproyeksikan untuk mendapatkan kembali tingkat aktivitas akhir 2019 pada paruh kedua 2021, sementara di kawasan Euro dan aktivitas Inggris diperkirakan akan tetap di bawah level akhir 2019 hingga 2022," kata Gopinath. n SB/AFP/P-4
Redaktur: Khairil Huda
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati