Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Zona Pengembangan Teknologi di Tiongkok Stabilkan Perdagangan

Foto : ANTARA/HO

Zona pengembangan ekonomi dan teknologi di Tiongkok menjadi platform penting untuk keterbukaan, menstabilkan perdagangan, dan investasi luar negeri.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Zona pengembangan ekonomi dan teknologi tingkat negara di Tiongkok telah menjadi sebuah platform penting untuk keterbukaan, menstabilkan perdagangan dan investasi luar negeri. Demikian disampaikan Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Pada 2021, perdagangan luar negeri di 217 zona pengembangan tersebut yang dievaluasi oleh pihak kementerian mencapai 8,9 triliun yuan (1 yuan setara 2.229 rupiah), menyumbang 22,8 persen dari total perdagangan luar negeri Tiongkok, ungkap data dari kementerian itu seperti dikutip dari Antara, Senin (23/1).

Secara khusus, perdagangan produk-produk teknologi tinggi di zona-zona pengembangan tersebut mencapai 3 triliun yuan pada 2021, menyumbang lebih dari seperempat total volume perdagangan teknologi tinggi di negara itu.

Data terebut menunjukkan investasi asing langsung di zona-zona pengembangan ini, dalam penggunaan aktual, mencapai sekitar 38,2 miliar dollar AS (1 dollar AS setara 15.113 rupiah), yang mewakili 22 persen dari total investasi asing langsung di negara tersebut.

Inovasi Ilmiah

Zona-zona pengembangan tersebut memiliki kemampuan inovasi ilmiah dan teknologi yang lebih kuat, tunjuk data evaluasi itu, dengan jumlah lembaga penelitian dan pengembangan di atau di atas tingkat provinsi meningkat menjadi 10.400 hingga akhir 2021.

Data resmi menunjukkan produk domestik bruto (PDB) gabungan dari zona-zona ini mencapai 12,8 triliun yuan pada 2021, berkontribusi sebesar 11 persen dari total PDB Tiongkok.

Terkait dengan pertumbuhan ekonominya, penjualan kendaraan penumpang kelas atas di Tiongkok mencatat ekspansi yang stabil pada 2022 setelah terdorong oleh peningkatan konsumsi di negara tersebut, demikian ditunjukkan data industri.

Menurut Asosiasi Manufaktur Otomotif Tiongkok (Tiongkok Association of Automobile Manufacturers), sekitar 3,89 juta unit kendaraan penumpang kelas atas terjual di Tiongkok tahun lalu, naik 11,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan laju 1,6 poin persentase lebih cepat dari semua kendaraan penumpang, .

Selama periode tersebut, penjualan mobil penumpang kelas atas menyumbang 16,5 persen dari total penjualan mobil penumpang di negara itu, 0,7 poin persentase lebih tinggi dari 2021.

Penjualan mobil berbahan bakar bensin dengan harga di atas 500.000 yuan melonjak 41,2 persen (yoy) pada 2022. Sementara penjualan untuk mobil energi baru dengan harga berkisar antara 350.000 dan 400.000 yuan melonjak 167 persen, ungkap asosiasi tersebut.

Sementar itu, perdagangan barang dan jasa internasional Tiongkok membukukan 4,24 triliun yuan pada Desember 2022, turun 6 persen secara tahunan (yoy), ungkap data resmi pada Kamis (19/1).

Dari total jumlah tersebut, ekspor barang tercatat di angka 2,05 triliun yuan dan impor barang mencapai hampir 1,65 triliun yuan, yang menghasilkan surplus sebesar 402,2 miliar yuan, menurut Administrasi Valuta Asing Negara Tiongkok.

Pada bulan lalu, ekspor jasa membukukan 230,8 miliar yuan, sementara impor jasa tercatat mencapai 307,3 miliar yuan, yang menyebabkan defisit perdagangan sebesar 76,5 miliar yuan.

Transportasi merupakan penyumbang perdagangan jasa terbesar, dengan volume perdagangan mencapai 165,1 miliar yuan, data itu menyebutkan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top