Selasa, 03 Des 2024, 13:51 WIB

Wujudkan Kesejahteraan Guru, Kemenag Anggarkan Rp897 Miliar untuk Insentif Guru Non-PNS

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat rapat kerja yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

Foto: antara foto

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menganggarkan 897.157.500.000 rupiahuntuk insentif guru non-PNS guna mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional pada 2025 serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan guru.

“Kementerian Agama telah menganggarkan dana untuk PIP (Program Indonesia Pintar), KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan insentif guru non-PNS,” kata Menteri Agama (Menag)Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12).

Hal ini dipaparkan Menag Nasaruddin Umar saat rapat kerja yang digelar Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

Selain tunjangan insentif, Kemenag pada 2025 juga sudah mengalokasikan 1.956.197.487.000 rupiah untuk PIP (Program Indonesia Pintar), 1.462.005.600.000 rupiah untuk KIP (Kartu Indonesia Pintar), 7.228.964.013.000 rupiah untuk Tunjangan Profesi Guru bagi guru dan dosen non-PNS.

Selain itu Kemenag tahun depan juga mengalokasikan 11.029.264.716.000 rupiah dana BOS, 100.000.000.000 rupiah BOS Pesantren, 819.386.812.000 rupiah BOS RA/Sederajat, 591.582.560.000 rupiah BOPTN, dan 160.000.000.000 rupiah BOPTN-BH (UIII).

Meski dengan keterbatasan anggaran, kata Menag, Kementerian Agama terus berupaya mencetak prestasi yang membanggakan di bidang pendidikan keagamaan.

“Walaupun demikian tetap kita menampilkan satu penampilan yang luar biasa, karena sepertinya tidak kalah dengan penyelenggaraan pendidikan yang lain. Bahkan di tingkat madrasah, Insan Cendekia itu belum tertandingi sebagai urutan pertama sampai sekarang ini,” ujar Menag.

Menag berharap kolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan, termasuk DPD RI, dapat menghasilkan terobosan baru dalam mendukung pendidikan keagamaan dan kesejahteraan para guru.

“Siapa tahu ada pemikiran baru, pemikiran lain yang bisa kami akomodir dari bapak-ibu sekalian yang punya pengamatan utuh memotret masyarakat,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: