Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 12 Okt 2020, 18:00 WIB

Wisata Prasejarah di Leang Leang Maros

Foto: Istimewa

Buat yang ingin mencoba liburan dan sekaligus berwisata sambil edukasi, Taman prasejarah Leang Leang di Maros Sulawesi Selatan sangat cocok untuk dikunjungi. Untuk masuk ke kawasan ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan jaraknya beberapa kilometer dari jalan utama.

Wisata Leang Leang terletak di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daerah Maros Pangket. Jika dari pusat kotaMakassar, jarak yang harus ditempuh adalah 30 Km dari Makassar ke Maros. Sedangkan jarak dari Maros ke lokasi situs adalah 13 Km.

Leang Leang ini terdapat di sekitaran Pegunungan Karst yang sudah berumur ribuan tahun, pegunangan karst juga diakui sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di China. Meliputi area seluas 43.750 hektar, wilayah ini memiliki 286 goa dengan lebih dari 30 goa prasejarah. Yang unik jenis bebatuan karst di Maros Pangkep ini juga dapat ditemukan hanya di Guangzhou, China dan di Teluk Halong, Vietnam.

Di taman wisata ini terdapat ratusan goa prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep. Dalam bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang. DiWisata Taman Leang Leang di Maros Sulawesi Selatanini terdapat dua gua (leang) yang menjadi daya tarik utama para pengunjung yaitu Leang Pettae dan Leang Petta Kere.

Tidak hanya itu, Taman Prasejarah Leang-leang terdapat bekas-bekas peradaban manusia purba,dengan adanya bukti seperti tapak tangan manusia purba disini yang dapat ditelusuri di lokasi wisata ini. Selain lukisan telapak tangan manusia terdapat juga lukisan babi dan rusa yang terpampang di dinding-dinding gua serta beragam artefak lainnya menjadi bukti keberadaan manusia prasejarah di daerah ini.

Gambar rusa dan cetakan tangan dapat ditemukan hampir disemua goa prasejarah di sekitar Desa Belae. Gambarnya pun cukup unik karena ada gambar-gambar yang mengambil bentuk rusa, babi hutan, ikan, manusia, dan bentuk tidak jelas lainnya yang ditemukan di daerah sekitar Leang Leang.

Untuk masuk ke dalam goa wisatawan disarankan hati-hati karena agak licin dan lumayan sangat sempit. Goa prasejarah ini sangat menarik, karena goa ini dulunya sebagai tempat tinggal dan meraka meninggalkan jejak dalam berbagai bentuk gambar di dinding goa.

Dari gambar-gambar pada dinding goa dan alat-alat yang ditemukan, kita bisa mengetahui seperti apa dan bagaimana kehidupan manusia prasejarah. Salah satu gambar yang terdapat dalam goa berbentuk telapak tangan yang diperkirakan sebagai cap telapak tangan milik salah satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari. Ritual ini biasanya dilakukan sebagai tanda berduka cita atas kematian orang terdekatnya.

Lukisan ini didominasi warna merah sehingga masih terlihat jelas hingga sekarang. Disitus ini juga terdapat banyak tulang-tulang hewan yang berserakan, bisa diasumsikan sebagai sisa-sisa makanan manusia pra-sejarah tersebut.

Goa di Leang-Leang ditemukan oleh Mister Van Heekeren dan Miss Heeren Palm. Dua arkeolog Belanda ini menemukan gambar-gambar pada dinding goa (rock painting ) di Goa Pettae dan Petta Kere, dua goa di Leang-leang, pada tahun 1950.

Usia lukisan-lukisan purba di Leang-Leang diperkirakan berkisar 5.000 tahun. Beberapa arkeolog bahkan berpendapat juga bahwa beberapa di antara goa tersebut telah ditinggali sejak 3.000 - 8.000 SM (Sebelum Masehi).

Leang Pettae menghadap ke barat. Gambar yang ditemukan pada goa ini adalah lima gambar telapak tangan dan satu gambar babi rusa meloncat dengan anak panah di dadanya. Selain gambar, ditemukan pula artefak serpih, bilah, serta kulit kerang yang terdeposit pada mulut goa. Untuk mencapai goa ini harus menaiki 26 anak tangga.

Leang Petta Kere berada 300 meter di sebelah Leang Pettae.Peninggalan yang ditemukan pada goa ini adalah dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah. Untuk mencapai goa ini harus mendaki 64 anak tangga. arn

Penulis: Aris N

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.