Wirausahawan Muda Butuh Ikut Pelatihan
Dosen Magister Manajemen Universitas YARSI, Any Setianingrum
Foto: muhamad marupJAKARTA - Dosen Magister Manajemen Universitas YARSI, Any Setianingrum, menyampaikan wirausahawan muda butuh ikut pelatihan. Hal tersebut penting untuk menambah pengetahuan dan membuat usaha mereka bisa berkelanjutan.
“Wirausahawan muda untuk keberlanjutan usaha gak bisa dilepaskan ya dari selalu update ilmu baik melalui workshop maupun seminar,” ujar Any, kepada Koran Jakarta, usai pelatihan UMKM di Jakarta, kemarin.
Dia menerangkan, pelatihan wirausaha penting agar para wirausahawan mengerti tentang teknologi serta strategi pemasaran. Pelatihan juga penting untuk memperluas jaringan antar wirausahawan yang bisa memperkuat pola produksi dan pemasaran produk.
“Oke itu memang bisa belajar secara otodidak. Tapi akan kalah dengan yang mengikuti pelatihan-pelatihan secara khusus seperti itu,” katanya.
Any mengungkapkan, minat generasi muda berwirausaha terbilang tinggi. Hal tersebut karena materi-materi tentang wirausaha sudah mulai sejak sekolah sehingga berdampak pada tumbuhnya kesadaran berwirausaha.
Dia menyebut, untuk berwirausaha memang sangat ideal dimulai sejak usia muda. Selain memiliki keunggulan ide dan inovasi, untuk berwirausaha juga butuh jam terbang sehingga para generasi muda punya waktu untuk belajar.
“Nanti ketika dia umurnya sudah lanjut, posisinya sudah jadi owner, atau bisa lebih cepat lagi malah begitu. Karena kewirausahaan itu membutuhkan energi yang sangat besar, dan itu paling worth it anak muda yang mengeksplornya,” katanya.
Wakil Rektor Universitas Yarsi Ahmad Rusdan, menyampaikan, pihaknya menggelar program pelatihan UMKM untuk membantu meningkatkan kompetensi dalam aspek pembukuan, manajemen produksi hingga legalitas. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang belum memiliki izin usaha dan sertifikasi halal.
- Baca Juga: Peluncuran Herbalife F1 Shake Mix Cafe Latte
- Baca Juga: Uang Beredar Tumbuh Melambat pada Oktober 2024
“Hal tersebut dilakukan untuk memfasilitasi proses perizinan, seperti sertifikasi halal dan izin Produk Rumah Tangga (PRT). Selain itu, pelaku usaha juga kita dorong untuk mendapatkan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar produk mereka dapat terlindungi,” ucapnya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman
- Kampanye Akbar Pramono-Rano Hari Ini di Stadion Madya GBK Senayan, 20.000 Massa Siap Dukung
- Pemkot Tangerang Normalisasi Drainase di Lokasi Rawan Banjir
- Hari Ini, Samsat Keliling Cuma Buka di 9 Wilayah
- Cuaca Akhir Pekan, Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir