Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO: Prevalensi Depresi Global Meningkat 25 Persen Selama Pandemi Covid-19

Foto : Freepik/DrazenSigic

Ilustrasi wanita tengah depresi selama pandemi Covid-19

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat prevalensi kecemasan dan depresi global meningkat 25 persen hanya dalam tahun pertama pandemi Covid-19.

Menurut laporan ilmiah yang diterbitkan WHO, meningkatnya prevalensi kecemasan dan depresi global dipicu oleh tekanan yang disebabkan oleh isolasi sosial akibat pandemi Covid-19, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Para peneliti pun kini terus menggali lebih banyak bukti bahwa pandemi telah mendatangkan malapetaka pada kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2021, menunjukkan lebih dari separuh orang dewasa di Amerika melaporkan gejala gangguan depresi berat setelah mengalami infeksi virus corona.

Perasaan kesepian, ketakutan akan infeksi dan kematian, kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, hingga kekhawatiran finansial disebut WHO sebagai penyebab stres yang memicu kecemasan dan depresi, terutama pada awal pandemi Covid-19. Tetapi, apabila dibandingkan dengan mereka yang tak mengalami infeksi, pasien Covid-19 tampaknya jauh lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan mental. Pasien dengan gejala Covid-19 parah dan harus rawat inap di rumah sakit juga memiliki kemungkinan lebih besar mengalami depresi.

WHO bahkan menyebut kelelahan menjadi pemicu utama pemikiran bunuh diri di antara petugas medis yang bergelut dengan pasien Covid-19.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top