Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO: Kematian Akibat Covid-19 Mungkin Mendekati 21 Jiwa

Foto : istimewa

WHO saat ini sedang melakukan analisis terhadap angka kematian yang lebih nyata selama pandemi.

A   A   A   Pengaturan Font

Vasoo mengatakan, ada bahaya munculnya varian yang menghindari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksinasi atau infeksi sebelumnya. "Menjaga vaksinasi tetap mutakhir akan sangat penting bagi individu yang rentan untuk mencegah terjadinya Covid-19 yang parah," tambahnya.

Kepala Jaringan Penelitian Klinis Penyakit Menular Singapura NCID, Barnaby Young, mencatat bahwa long Covid, dengan tanda, gejala, dan kondisi yang berlanjut atau berkembang setelah infeksi Covid-19 akut, masih menjadi tantangan bagi para ahli kesehatan.

"Ini masih merupakan sindrom yang sulit untuk dijabarkan, tanpa tes diagnostik sederhana dan pengobatan sederhana," kata Young.

Long Covid lebih umum dan parah terjadi pada individu yang tidak memiliki kekebalan terhadap Sars-CoV-2 ketika mereka terinfeksi. "Namun demikian, vaksinasi booster dan infeksi meningkatkan kekebalan masyarakat dan mengurangi risiko jangka panjang terhadap Covid," tambahnya.

Van Kerkhove mengatakan bahwa sebagian besar orang yang menderita long Covid akan pulih setelah empat hingga 12 bulan, namun masih ada beberapa orang yang mengalami dampak jangka panjang ini bahkan lebih dari setahun. "Kami belum memiliki pengobatan yang tersedia karena masih sangat baru. Ada banyak pekerjaan yang sedang berlangsung. Ini tidak ada dalam pikiran seseorang. Ini sebenarnya kondisi nyata yang perlu dikaji dengan baik," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top